Tidak terasa beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. oleh sebab itu, artikel kali ini akan membahas tentang cara agar tetap lancar berpuasa di bulan suci ramadhan dan cara menjaga puasa agar tidak batal selama bulan suci ramadhan. Selama bulan Ramadhan, seorang Muslim diwajibkan untuk mengubah kebiasaan makan mereka secara dramatis dengna cara berpuasa mulai dari waktu matahari terbit hingga matahari terbenam selama 1 bulan penuh. Bulan suci Ramadhan tahun 2021 ini akan dimulai pada hari Senin tanggal 12 April mendatang.
Manfaat berpuasa di bulan Suci Ramadhan dapat meningkatkan daya tahan fisik tubuh, melatih iman dan kesabaran seseorang. Selain itu puasa juga berguna untuk melatih kita merasakan bagaimana rasanya kehidupan seseorang yang hidup dalam keterbatasan ekonomi dan tidak mampu memenuhi keutuhan hidupnya misalnya dalam hal kebutuhan makan sehari-hari. Berikut ulasan manfaat berpuasa bagi tubuh manusia.
Manfaat Puasa Bagi Tubuh Manusia
1. Puasa dapat mengurangi berat badan dan lemak perut
Berpuasa dua sampai tiga minggu dapat mengurangi 3-4% berat badan seseorang. Jika berpuasa selama 8-12 minggu, berat badan tubuh dapat berkurang 6-8%. Berat yang hilang tersebut sebagian besar berasal dari 75-90% lemak yang berada ditubuh manusia.
Selain itu, berpuasa juga dapat menjadi solisi mengecilkan perut yang buncit. Puasa selama 8-12 minggu dapat mengurangi sebanyak 4-10% jumlah lemak di perut. Artinya, jika seseorang memiliki berat badan sebesar 80 kg, dengan berpuasa selama 8-12 minggu, kamu bisa menurunkan berat badan sebanyak 3,2-8 kg.
Namun pola makan selama sahur dan berbuka perlu dierhatikan. Jangan jadikan sahur dan berbuka sebagai sarana balas dendam untuk makan sebanyak-banyaknya. Jika tidak, usah menurunkan berat badan saat berpuasa akan menjadi sia-sia.
2. Mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2
Puasa juga dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes. Hal ini berkaitannya dengan timbunan lemak berlebih yang ada di tubuh, khususnya di perut (obesitas). Obesitas dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Artinya, tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi pankreas secara efektif sehingga kadar gula darah meningkat. Oleh karena itu, orang yang obesitas rentan sekali terkena penyakit diabetes.
Jika seseorang memiliki indeks berat badan (body mass index, BMI) lebih dari 35 kg/m2, risiko untuk menderita diabetes akan meningkat 100 kali lipat jika dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal.
Puasa dapat menurunkan kadar gula darah dan dapat meningkatkan sensitifitas insulin. Dengan semakin sensitifnya insulin, maka kadar gula darah akan menurun sehingga risiko terkena diabetes dapat dihindari.
3. Memacu perbaikan sel
Tubuh mendapatkan cadangan energi melalui proses pemecahan gula (glukosa). Proses ini berlangsung selama 6 jam sampai kadar glukosa tubuh berkurang yang ditandai denganmunculnya rasa lapar. Ketika berpuasa, setelah cadangan glukosa dalam tubuh habis, maka sumber energi tubuh berikutnya berasal dari lemak. Terakhir, setelah cadangan lemak juga habis, protein yang ada dalam tubuh pun akan diambil untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
Ketika berpuasa, sel-sel tubuh memulai proses pembersihan sel yang disebut autofagi. Proses ini meliputi pemecahan komponen-komponen sel yang sudah rusak atau menua. Oleh karena itu, lemak dan protein dari sel-sel tersebut dapat di daur ulang. Proses ini juga merupakan mekanisme sel untuk mengalihkan penggunaan nutrisi untuk proses-proses yang lebih penting. Dengan demikian, puasa membuat sel-sel rusak dan tua lebih cepat dihancurkan dan diganti dengan sel-sel baru ketika telah ada asupan nutrisi kembali.
4. Berpotensi mencegah dan mengurangi risiko kanker
Sebuah penelitian pada manusia menunjukkan bahwa penurunan berat badan lebih dari 5% dapat mengurangi risiko kanker payudara sebesar 25% pada wanita post-menopause. Walaupun tidak ada kaitannya secara langsung, tapi penurunan berat badan tersebut dapat dicapai dengan berpuasa seperti yang telah disebutkan di atas.
5. Mengurangi efek samping kemoterapi
Kemoterapi memiliki efek samping yang besar karena berbahaya bagi sel-sel normal. Ketika puasa, ketersedian nutrisi dalam tubuh terbatas. Pada sel normal, jumlah nutrisi yang terbatas ini digunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan sel (tidak untuk pertumbuhan atau reproduksi) sehingga meningkatkan pertahanan sel terhadap stress.
Namun, kemampuan ini tidak dimiliki oleh sel kanker. Sel kanker lebih memprioritaskan nutrisi yang ada untuk pertumbuhan atau reproduksi sel. Hal inilah yang menyebabkan sel kanker tidak memiliki pertahanan yang cukup pada kondisi stress, seperti ketika dilakukan kemoterapi.
Oleh karena itu, ketika puasa, sel-sel kanker relatif lebih mudah untuk dihancurkan. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa puasa selama 2-3 hari sebelum dan 1 hari setelah kemoterapi dapat membunuh sel-sel kanker lebih efektif dan dapat meminimalisir kerusakan pada sel-sel normal. Dengan demikian, puasa juga dapat mengurangi efek samping dari kemoterapi tersebut.
Karena kita akan berpuasa menahan lapar, haus, dan kesabaran, kita harus memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat sehingga mampu bertahan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh. Untuk itu, untuk itu kita perlu menjaga puasa agar tidak batal. Berikut tips menjaga puasa agar tidak batal selama bulan suci ramadhan.
Cara Agar Puasa Tetap Lancar
1. Konsumsi makanan yang mengandung serat dan protein saat sahur
Selama bulan Ramadhan, kita hanya diperbolehkan makan dan minum pada waktu berbuka puasa sampai waktu sahur sebelum masuk waktu imsak. atau dengan kata lain kita hanya boleh makan dan minum pada waktu matahari terbenam dan sebelum matahari terbit tiap harinya.
Waktu makan sahur sangat penting, karena ini adalah makanan terakhir yang sebelum kita beraktifitas selama berpuasa. Jadi penting bagi kita untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (seperti telur, keju, yogurt, kacang-kacangan, dll.) daan serat (buah, sayuran, biji-bijian, dll.). Keduanya membantu mencegah kelaparan Periode yang panjang.
2. Hindari makan berlebih setelah matahari terbenam
Setelah satu berpuasa menahan lapar dan haus, biasanya kita tergoda untuk mengkonsumis makanan dan minuman dengan jumlah berlebih akibat rasa lapar yang menggelora di perut pada waktu berbuka puasa.Untuk mengatasi rasa lapar, sebelum mengkonsumsi makanan berkalori, cobalah menyiapkan semangkuk sup dingin atau salad yang sehat.
Makan malam juga harus mencakup protein, biji-bijian dan sayuran. Apalagi selama bulan Ramadhan, penting untuk menghindari makanan tanpa kalori dan junkfood. untuk makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari, dan pastikan bahwa setiap makanan memiliki porsi protein dan nutrisi yang seimbang.
3. Konsumsi almond dan kurma saat berbuka Puasa
Makan di malam hari daripada siang hari mempengaruhi metabolisme tubuh, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan. Puasa juga bisa menyebabkan meningkatnya nafsu makan terhadap makanan yang tinggi gula dan lemak, yang juga bisa berdampak pada naiknya berat badan. Charlotte Debeugny merekomendasikan makan beberapa kurma atau kacang almond saat berbuka puasa untuk mengurangi jumlah gula dan lemak yang masuk ke dalam tubuh.
4. Hindari sinar matahari terik dan tetap terhidrasi
Agar tetap bugar saat puasa, disarankan juga untuk tidak beraktivitas pada berada sinar matahari terik. Habiskan sebagian besar hari di tempat yang sejuk dan hindari olahraga yang berat. Makan buah sebelum matahari terbit adalah ide yang bagus, karena air yang dikandungnya membantu melembabkan tubuh di siang hari.
Hati-hati jangan terlalu banyak minum air sekaligus. Kopi dan teh harus dihindari, karena bisa menyebabkan haus dan dehidrasi meningkat. Untuk energi tambahan, cobalah minum smoothie atau jus buah yang diencerkan dengan air.
5. Pahami kondisi fisik anda sebelum berpuasa
Sebelum memulai puasa, perlu untuk berbicara dengan dokter, terutama bagi manula, penderita diabetes yang minum obat untuk mengendalikan kadar insulin mereka, wanita hamil dan anak-anak. Jika kalian memiliki masalah kesehatan namun masih ingin berpuasa untuk Ramadhan, maka harus berkonsultasi dengan dokter untuk merencanaan puasa yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh.
6. Lakukan hal positif saat berpuasa
Selama menjalani puasa, akan terdapat banyak godaan yang dapat menyebabkan puasa kita tidak sah atau batal. untuk itu kita perlu menyibukkan diri dengan hal-hal positif seperti rajin ke masjid, membaca alqur'an, menolong orang yang membutuhkan, dan lain-lain. sehingga kita terhindar dari godaan tersebut.
Demikianlah isi artikel tentang cara agar tetap lancar berpuasa di bulan suci ramadhan dan cara menjaga puasa agar tidak batal selama bulan suci ramadhan.