Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya.
Pengenalan ICT dalam Dunia Pendidikan
Sejarah dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita, bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat berperan penting membuat bangsa tersebut sejahtera, bahkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai IPTEK cenderung memanfaatkan teknologi untuk menguasai SDA bangsa lain.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam pendidikan. Kehadiran ICT dalam dunia pendidikan merupakan inovasi baru yang mudah-mudahan menghasilkan ide perubahan mengenai input, proses dan produk dalam dunia pendidikan.
Baca juga : "Kondisi dan Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia Saat Ini"
“ICT in Education” adalah singkatan dari Information Communication Technologies yang digunakan dalam dunia pendidikan. Penggunaan ICT dalam pendidikan memang mutlak harus dilakukan, karena pembelajaran tidak lagi terpaku pada kegiatan berbicara atau transfer pengetahuan yang lebih dikenal dengan teacher centered tetapi dengan dinamika perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat proses belajar mengajar harus tertuju pada peserta didik atau student centered, yang mana mendorong guru untuk lebih bertindak sebagai coaching atau fasilitator dalam proses tersebut.
Pembelajaran berbasis TIK ini bisa berjalan dengan maksimal sesuai UUSPN No. 20 tahun 2003, jika inovasi sarana dan prasarana memadai. Tampaknya dunia pendidikan kita masih mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran berbasis TIK, dikarenakan sarana dan prasarana TIK yang dibutuhkan belum sepenuhnya dberikan oleh pemerintah, anggaran APBN 20% yang dikhususkan untuk biaya pendidikan habis hanya membanyar gaji guru, sehingga sarana dan prasarana untuk pendidikan terabaikan.
Sejarah dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita, bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat berperan penting membuat bangsa tersebut sejahtera, bahkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai IPTEK cenderung memanfaatkan teknologi untuk menguasai SDA bangsa lain.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam pendidikan. Kehadiran ICT dalam dunia pendidikan merupakan inovasi baru yang mudah-mudahan menghasilkan ide perubahan mengenai input, proses dan produk dalam dunia pendidikan.
Baca juga : "Kondisi dan Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia Saat Ini"
“ICT in Education” adalah singkatan dari Information Communication Technologies yang digunakan dalam dunia pendidikan. Penggunaan ICT dalam pendidikan memang mutlak harus dilakukan, karena pembelajaran tidak lagi terpaku pada kegiatan berbicara atau transfer pengetahuan yang lebih dikenal dengan teacher centered tetapi dengan dinamika perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat proses belajar mengajar harus tertuju pada peserta didik atau student centered, yang mana mendorong guru untuk lebih bertindak sebagai coaching atau fasilitator dalam proses tersebut.
Pembelajaran berbasis TIK ini bisa berjalan dengan maksimal sesuai UUSPN No. 20 tahun 2003, jika inovasi sarana dan prasarana memadai. Tampaknya dunia pendidikan kita masih mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran berbasis TIK, dikarenakan sarana dan prasarana TIK yang dibutuhkan belum sepenuhnya dberikan oleh pemerintah, anggaran APBN 20% yang dikhususkan untuk biaya pendidikan habis hanya membanyar gaji guru, sehingga sarana dan prasarana untuk pendidikan terabaikan.
Bukan itu saja kendala yang dihadapi dunia pendidikan kita, jika ditinjau dilapangan apakah guru-guru sudah siap sepenuhnya melaksanakan pembelajaran berbasis TIK? Apakah guru-guru kita sudah profesional menggunakan alat-alat TIK? Apakah peserta didik punyai kemaun/keahlian dalam menggunakan TIK dan siap berkompetisi serta bersaing di era globalisasi? Ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan kita, dan ini yang pertama seharus dijawab oleh pemerintah kita. Jika ini sudah teratasi maka pendidikan berbasis TIK dapat terlaksana dan meningkatkan mutu pendidikan kita.
Kendala Penerapan ICT daalam Pendidikan
Adapun kendala yang hadapi dunia pendidikan dalam penerapan ICT pada proses pembelajaran adalah sebagi berikut:
1. Minimnya daya dukung finansial, terutama dari peserta didik. Karena rendahnya tingkat ekonomi orang tua peserta didik, maka jumlah siswa pemilik laptop baru mencapai 5% dari jumlah siswa seluruhnya.
2. Minimnya kesadaran ber-ICT. Orang tua yang nota bene berasal dari keluarga mampu pun masih enggan untuk melengkapi kebutuhan ICT anak mereka. Kebanyakan dari mereka lebih mudah memfasilitasi anaknya dengan membelikan hand phone mahal atau sepeda motor daripada membelikan atau mengkredit laptop.
3. Minimnya pengetahuan masyarakat akan penggunaan dan manfaat ICT terhadap proses pembelajaran dan karir anak bangsa, jangankan berpikir untuk membeli laptop dan memasang internet, cara memakai dan mengoperasikan komputer saja mereka tidak tahu.
4. Minimnya kesadaran siswa dalam penggunaan media ICT secara bijak dan aman. Pada umunya siswa menggunakan laptop atau internet untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti facebookan, berkirim e-mail yang tiak begitu penting, bahkan membuka situs-situs dan blog terlarang yang bukannya membawa manfaat namun justru merusak dan mendorong untuk berbuat maksiat.
5. Minimnya perhatian dan kontrol pemerintah dalam mengawasi penggunaan Internet dan memproteksi situs-situs berbahaya serta mengeliminasi para hacker peretas situs tsb. Kalaupun ada pemblokiran pada beberapa situs berbahaya, namun ternyata tidak semua dari mereka terblokir karena masih banyak hacker yang dengan kepandaiannya berhasil membuka kembali situs tersebut untuk kepentingan sendiri maupun untuk tindakan kriminalitas.
Manfaat Penerapan ICT dalam Proses Pembelajaran
Kemajuan teknologi memang sangat menguntungkan bagi dunia pendidikan, bila ini dilaksanakan dengan sarana prasarana yang memadai, guru yang professional dan peserta didik yang siap berkompetensi, maka pendidikan berbasis TIK ini dapat memberikan manfaat lebih bagi dunia pendidikan di Indonesia, contonhya seperti:
1. Menyediakan kesempatan kepada guru untuk mempelajari isi pembelajaran kembali dan menggunakan metode yang tepat berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada tercantum dalam kurikulum.
2. Mengarahkan guru sebagai pelatih/fasilitator dari pada sebagai penyalur pengetahuan.
3. Menyajikan bahan ajar yang kompleks.
4. Memberikan peserta didik untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang lebih kompleks/berat.
5. Menuntut guru siap menghadapi era globalisasi.
6. Membuka lebih luas perbedaan-perbedaan individual dan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran.
7. Menemukan kebutuhan individual peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
8. Menantang peserta didik untuk siap berinovasi, bersaing dan tampil dalam menggunakan teknologi.
9. Menciptakan profesionalisme dalam dunia kerja.
10. Membangun budaya nilai dan mutu untuk siap bersaing di era globalisasi.
Manfaat lainnya dari penerapan ICT (TIK) dalam dunia pendidikan dapat kita rasakan seperti:
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kendala Penerapan ICT daalam Pendidikan
Adapun kendala yang hadapi dunia pendidikan dalam penerapan ICT pada proses pembelajaran adalah sebagi berikut:
1. Minimnya daya dukung finansial, terutama dari peserta didik. Karena rendahnya tingkat ekonomi orang tua peserta didik, maka jumlah siswa pemilik laptop baru mencapai 5% dari jumlah siswa seluruhnya.
2. Minimnya kesadaran ber-ICT. Orang tua yang nota bene berasal dari keluarga mampu pun masih enggan untuk melengkapi kebutuhan ICT anak mereka. Kebanyakan dari mereka lebih mudah memfasilitasi anaknya dengan membelikan hand phone mahal atau sepeda motor daripada membelikan atau mengkredit laptop.
3. Minimnya pengetahuan masyarakat akan penggunaan dan manfaat ICT terhadap proses pembelajaran dan karir anak bangsa, jangankan berpikir untuk membeli laptop dan memasang internet, cara memakai dan mengoperasikan komputer saja mereka tidak tahu.
4. Minimnya kesadaran siswa dalam penggunaan media ICT secara bijak dan aman. Pada umunya siswa menggunakan laptop atau internet untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti facebookan, berkirim e-mail yang tiak begitu penting, bahkan membuka situs-situs dan blog terlarang yang bukannya membawa manfaat namun justru merusak dan mendorong untuk berbuat maksiat.
5. Minimnya perhatian dan kontrol pemerintah dalam mengawasi penggunaan Internet dan memproteksi situs-situs berbahaya serta mengeliminasi para hacker peretas situs tsb. Kalaupun ada pemblokiran pada beberapa situs berbahaya, namun ternyata tidak semua dari mereka terblokir karena masih banyak hacker yang dengan kepandaiannya berhasil membuka kembali situs tersebut untuk kepentingan sendiri maupun untuk tindakan kriminalitas.
Manfaat Penerapan ICT dalam Proses Pembelajaran
Kemajuan teknologi memang sangat menguntungkan bagi dunia pendidikan, bila ini dilaksanakan dengan sarana prasarana yang memadai, guru yang professional dan peserta didik yang siap berkompetensi, maka pendidikan berbasis TIK ini dapat memberikan manfaat lebih bagi dunia pendidikan di Indonesia, contonhya seperti:
1. Menyediakan kesempatan kepada guru untuk mempelajari isi pembelajaran kembali dan menggunakan metode yang tepat berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada tercantum dalam kurikulum.
2. Mengarahkan guru sebagai pelatih/fasilitator dari pada sebagai penyalur pengetahuan.
3. Menyajikan bahan ajar yang kompleks.
4. Memberikan peserta didik untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang lebih kompleks/berat.
5. Menuntut guru siap menghadapi era globalisasi.
6. Membuka lebih luas perbedaan-perbedaan individual dan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran.
7. Menemukan kebutuhan individual peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
8. Menantang peserta didik untuk siap berinovasi, bersaing dan tampil dalam menggunakan teknologi.
9. Menciptakan profesionalisme dalam dunia kerja.
10. Membangun budaya nilai dan mutu untuk siap bersaing di era globalisasi.
Manfaat lainnya dari penerapan ICT (TIK) dalam dunia pendidikan dapat kita rasakan seperti:
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.