Dongeng kancil dan tikus merupakan salah satu cerita berbentuk fabel. Dongeng kancil dan tikus bercerita tentang kehidupan dua ekor kancil dan seekor tikus. Didalam cerita dongeng kancil dan tikus terdapat banyak sekali pelajaran atau nilai moral yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua. Untuk itu, kali ini kita akan menganalisis unsur intrinsik yang terdapat dalam dongeng kancil dan tikus yaitu tema cerita, latar cerita (tempat, waktu dan suasana), tokoh dan watak tokoh, alur cerita, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat atau koda dongeng kancil dan tikus.
Dongeng Kancil dan Tikus
Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-temannya.
Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut.
"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.
Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai.
"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.
Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Unsur Intrinsik Dongeng Kancil dan Tikus
1. Tema
Tema dongen kancil dan tikus adalah seekor kancil yang terkena karma karena selalu berperilaku buruk. Hal ini bisa kita lihat dari isi cerita doongeng kancil dan tikus dimana Mangut yang suka bermalas-malasan mencuri makananan adiknya si Kanca. Kemudian Mangut berbohong dan menuduh si Tikus yang mencuri makanan tersebut. Selain itu dia juga berniat mencelakai tikus agar terkena perangkap saat mencoba mengambil makanan untuk Kanca. Namun siapa sangka, ternyata Mangut terkena jebakannya sendiri.
2. Latar
Latar yang digunakan dalam cerita dongeng kancil dan tikus terdiri dari latar tempat, latar waktu dan latar suasana.
a. Latar Tempat
Latar tempat dalam dongeng kancil dan tikus adalah di hitan, rumah kanca, seberang sungai dan tepi sungai.
Hutan
Bukti: Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut.
Rumah Kanca
Bukti: Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.
Tepi Sungai
Bukti: Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Seberang Sungai
Bukti: "Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
b. Latar Waktu
Latar waktu dalam dongeng kancil dan tikus adalah suatu hari. Tidak disebutkan secara jelas latar waktu dalam dongeng ini.
Bukti: Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan.
c. Latar Suasana
Suasana yang digambarkan penulis cerita dalam dongeng kancil dan tikus adalah suasana menegangkan. Suasana menegangkan tidak digambarkan secara eksplisit oleh penulis, melainkan dapat dirasakan oleh pembaca saat membaca cerita dongeng kancil dan tikus.
Suasana tegang saat Mangut berbohong dan menuduh tikus mencuri makanan.
Bukti: Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus. ... "Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut.
Suasana tegang saat Tikus pura-pura tenggelam.
Bukti: Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai. "Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus.
3. Alur Cerita
Alur cerita dongeng kancil dan tikus adalah alur maju. Hal ini bisa terlihat dari bentuk struktur cerita dongen kancil dan tikus yang ditulis sesuai dengan penulisan tahapan alur maju. Tahapan alur maju dalam cerita dongeng kancil dan tikus adalah sebagai berikut:
Pengenalan (Orientasi) → Muncul konflik → Klimaks → Antiklimaks → Penyelesaian
4. Struktur Alur
Struktur cerita dongeng kancil dan tikus terdiri dari tahap orientasi, konflik, klimaks, antiklimkas, dan penyelesaian (resolusi). Berikut pembagian struktur cerita dongeng kancil dan tikus:
a. orientasi
Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-temannya.
b. konflik
Pada suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
c. klimaks
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut.
"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan.
Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.
d. antiklimaks
Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai.
"Aaa...Manggut, tolong aku...!" teriak tikus.
Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
e. resolusi
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
5. Tokoh
Tokoh yang terdapat dalam dongeng kancil dan tikus yaitu Kanca, Mangut dan Tikus.
6. Watak Tokoh (Penokohan)
watak tokoh atau penokohan dongeng kancil dan tikus dapat dikategorikan dalam tokoh antagonis, protagonis dan tritagonis.
a. antagonis
Tokoh antagonis dalam dongeng kancil dan tikus adalah Mangut. Watak yang dimiliki mangut adalah pemalas, pembohong, dan memfitnah.
Pemalas dan jahil
Bukti: Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman-temannya.
Pembohong
Bukti: "Iya betul kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Pemfitnah
Bukti: Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.
b. Protagonis
Tokoh protagonis dalam dongeng kancil dan tikus adalah Kanca. Watak yang dimiliki Kanca adalah rajin dan baik hati.
Bukti: Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati.
c. Tritagonis
Tokoh tritagonis dalam dongeng kancil dan tikus adalah Tikus. Watak yang dimiliki tikus adalah bijaksana terlihat dari bagaimana tikus membuat Mangut terkena jebakan buatannya sendiri.
Bukti: Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai. ... Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang terdapat dalam dongeng kancil dan tikus adalah majas sindiran berupa majas ironi.
Bukti: Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda.
8. Sudut Pandang
Sudut pandang penulis dalam menceritakan dongeng kancil dan tikus adalah sudut pandang campuran. Hal ini bisa dilihat dari cara penulis menulsikan dongeng kancil dan tikus terkadang menempatkan dirinya sebagai orang ketiga serba tahu, dan terkadang menempatkan dirinya sebagai orang pertama atau sebagai tokoh cerita dalam dongeng kancil dan tikus.
9. Koda (Amanat)
Koda dongeng kancil dan tikus terdiri dari beberapa nilai moral yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua. Contoh pesan moral yang terdapat dalam dongeng kancil dan tikus yaitu:
- Jangan suka berbohong
- Bersikap rajin dan jangan malas
- Jangan memfitnah orang lain