Pada artikel kali ini kita akan melakukan analisis jenis-jenis majas yang terdapat dalam teks kalimat. Teks kalimat yang digunakan dalam analisis jenis-jenis majas kali ini adalah teks kalimat bertemakan pandemi covid-19. Sebelum kita menganalisis jenis majas dalam kalimat tersebut, sebaiknya kalian perlu memahami apa itu majas dan pembagian jenis jenis majas beserta contohnya. Kalian bisa membaca artikel Jenis-Jenis Majas dan Contoh Majas dalam Teks Kalimat Lengkap untuk menambah wawasan terkait majas.
Penjelasan Majas (Gaya Bahasa)
Majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Secara umum majas dibedakan menjadi 4 kategori yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan dan majas sindirian. Di dalam setiap kategori tersebut terdapat sekitar lima bahkan lebih subjenis majas.
Majas atau gaya bahasa sering kita jumpai dalam sebuah karya sastra. Majas digunakan oleh penulis dengan tujuan agar karya tulisnya dapat memberikan efek tertentu yang bersifat emosional kepada pembaca. Selain itu, karya sastra seperti cerita pendek atau dongeng yang disisipi penggunaan majas di dalamnya akan menjadikan cerita lebih menarik dan hidup. Pembaca akan lebih tertarik untuk membaca karya tulis tersebut, bisa ikut merasakan apa yang terjadi di dalam tulisan yang mereka baca serta tidak cepat merasa bosan saat membaca.
Analisis Majas Teks Kalimat Tentang Covid 19
Indonesia menangis karena covid-19 melanda. Gara-gara covid-19 dunia memberlakukan lockdown. Aku bahagia karena virus coroa mempersatukan kami dalam keindahan keluarga. Akibat dampak Corona, tiap kepala merasa resah dan cemas serta tidak berani keluar rumah. Bagi para pedagang kecil kondisi ini sangat menyiksa, mereka kesulitan untuk mencari sesuap nasi. Apa yang mau dikatakan jika virus corona ini sudah suratan takdir? Bagaimana dokter dan perawat tidak depresi, saat pasien covid-19 terus bertambah setiap hari dan mereka tidak bisa pulang dan berkumpul dengan keluarganya? Angin berbisik mengisyaratkan untuk tetap bersabar kala situasi begini. Siswa SMPHT sudah rindu ingin kembali ke bangku sekolah. Derasnya hujan pun mewakilii perasaan kami, menumpahkan air matanya.
1. Indonesia menangis karena covid 19 melanda
Di dalam kalimat tersebut terdapat majas perbandingan personifikasi. Majas personifikasi adalah gaya bahasa mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Majas personifikasi terdapat pada frasa Indonesia menangis. Frasa tersebut menggambarkan Indonesia yang menunjukkan negara memiliki sifat seperti manusia yaitu menangis.
2. Gara-gara covid 19 dunia memberlakukan lockdown
Majas perbandingan simbolik terdapat pada kalimat di atas. Majas perbandingan simbolik adalah ungkapan melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Kata dunia malambangkan negara-negara atau daerah-daerah memberlakukan lockdown.
3. Aku bahagia karena virus corona mempersatukan kami dalam keindahan keluarga
Terdapat majas pertentangan paradoks dalam kalimat di atas. Majas pertentangan paradoks adalah pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Kalimat tersebut mengungkapkan seseorang yang masih bisa merasakan bahagia walau sedang dilanda musibah pandemi covid 19.
4. Akibat dampak Corona, tiap kepala merasa resah dan cemas serta tidak berani keluar rumah
Terdapat majas perbandingan sinekdok pars pro toto. Majas perbandingan sinekdok pars pro toto adalah pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. kata "Kepala" dapat ditafsirkan sebagai orang sehingga tiap kepala memiliki arti yang sama dengan setiap orang.
5. Bagi para pedagang kecil kondisi ini sangat menyiksa, mereka kesulitan untuk mencari sesuap nasi.
Terdapat majas perbandingan eufimisme pada kata pedagang kecil dan sesuap nasi. Majas perbandingan eufimisme adalah pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Makna lain dari pedagang kecil adalah pedagang yang tidak memiliki modal dan keuntungan jual tinggi sedangkan makna lain dari kata sesuap nasi adalah pendapatan untuk bertahan hidup.
6. Apa yang mau dikatakan jika virus corona ini sudah suratan takdir?
Terdapat majas perbandingan eufimisme pada kata suratan takdir. Majas perbandingan eufimisme adalah pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Makna suratan takdir yaitu nasib atau ujian yang diberikan oleh tuhan kepada manusia.
7. Bagaimana dokter dan perawat tidak depresi, saat pasien covid-19 terus bertambah setiap hari dan mereka tidak bisa pulang dan berkumpul dengan keluarganya?
Terdapat majas penegasan antiklimaks dalam penggalan kalimat tersebut. Majas penegasan antiklimaks adalah pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting. Secara berurutan, kalimat tersebut menyebutkan tingkatan kata dokter, perawat dan terakhir adalah kata pasien.
Terdapat majas penegasan retorik dalam kalimat tersebut. Majas penegasan retoris (retorik) adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut. Kalimat tanya tersebut berisi jawaban mengapa dokter dan perawat depresi. Jawaban dari pertanyaan itu adalah pasien covid-19 terus bertambah setiap hari sehingga para dokter dan pasien tidak bisa pulang ke rumah untuk berkumpul dengan keluarganya.
8. Angin berbisik mengisyaratkan untuk tetap bersabar kala situasi begini
Di dalam kalimat tersebut terdapat majas perbandingan personifikasi. Majas personifikasi adalah gaya bahasa mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Dalam kalimat tersebut angin digambarkan dapat bertingkah seperti manusia (berbisik).
9. Siswa SMPHT sudah rindu ingin kembali ke bangku sekolah
Terdapat majas perbandingan sinekdok pars pro toto. Majas perbandingan sinekdok pars pro toto adalah pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Kata bangku sekolah memiliki arti sekolah secara keseluruhan baik itu ruang kelas, kegiatan belajar di sekolah dan lain sebagainya.
10. Derasnya hujan pun mewakilii perasaan kami, menumpahkan air matanya
Di dalam kalimat tersebut terdapat majas perbandingan personifikasi. Majas personifikasi adalah gaya bahasa mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Dalam kalimat hujan digambarkan dapat bertingkah seperti manusia (menangis atau menumpahkan air matanya).
Selain itu, terdapat majas perbandingan simile dalam kalimat di atas. Majas simile berguna dalam pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, dll. Perasaan sedih yang dirasakan oleh semua orang diibaratkan derasnya hujan yang sedang menangis.