Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik dan Sinopsis Hikayat Bayan Budiman

Analisis Hikayat Bayan Budiman ini dibagi menjadi empat bagian. Pada bagian pertama berisikan teks cerita Hikayat Bayan Budiman. Pada bagian kedua berisikan analisis unsur intrinsik hikayat bayan budiman. Bahasan ke tiga yaitu analisis unsur ekstrinsik Hikayat Bayan Budiman. Pada bagian ke empat berisikan cerita singkat atau sinopsis dari hikayat bayan budiman. Berikut ini adalah teks hikayat bayan budiman.
Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Hikayat Bayan Budiman

1. Teks Cerita Hikayat Bayan Budiman

Teks cerita hikayat bayan budiman ini ditulis dalam bentuk bahasa melayu. Untuk memudahkan kalian dalam membaca dan memahami isi cerita hikayat bayan budiman maka terdapat pula naskah teks hikayat bayan budiman yang ditulis menggunakan bahasa Indonesia.

1.1 Hikayat Bayan Budiman Bahasa Melayu

Sebermula ada saudagar dinegara Ajam. Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dipinangkan dengan anak saudagar yang amat kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.

Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. maka beberapa dari itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya kerumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.

Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan dilaut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah ia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubay-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam daripada senjata.

Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.

Lalu, Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.

Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah diatas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah dinanti anak araja itu. Apatah dicara oleh segala mausia disunia ini selain martabat, kesabaran dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”

Maka berkeinginanlah istri Kojan Maimun untuk mendengarkan cerita itu. Maka bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperalalaikan perempuan itu.

Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka diberilah cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab insyaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.

1.2 Hikayat Bayan Budiman Bahasa Indonesia

Dahulu kala, saudagar di negara Ajam yang bernama Khojan Mubarok, sangat kaya, tetapi beliau tidak mempunyai anak. Tak lama setelah beliau berdoa kepada Tuhan, lalu saudagar Mubarok pun mempunyai seorang anak laki- laki dari istrinya yang diberi nama Khojan Maimun.

Setelah Khojan Maimun berusia lima tahun, ayahnya menyerahkan kepada guru-guru untuk mengajarinya mengaji. Saat umurnya lima belas tahun, Khojan Maimun dinikahkan dengan saudagar kaya, sangat cantik, bernama Bibi Zainab.

Beberapa lama saat Khojan Maimun telah mempunyai istri, beliau membeli seekor burung bayan jantan dan dia juga membeli tiung betina, lalu dibawa ke rumah dan ditaruh satu tempat dengan seekor bayan.
Pada suatu hari, Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu Beliau meminta izin kepada istrinya. Sebelum Beliau pergi, beliau berpesan kepada istrinya, jika ada suatu pekerjaan, bermusyawarahlah dengan kedua unggas itu.

Beberapa lama ditinggal oleh suaminya, ada anak dari Raja Ajam yang sedang berkuda, lalu, melihat wajah Bibi Zainab yang sangt cantik. Mereka akan berkencan tetapi melalui seorang perempuan tua. Pada suatu malam, Bibi Zinab pamit kepada burung tiung untuk menemui anak raja itu, tetapi burung tiung mengatakan bahwa perbuatannya telah melanggar aturan Allah SWT.Lalu, Bibi Zainab marah dan dikeluarkan burung tiung itu dari sangkarnya dan burung tiung itu dibunuhnya.

Lalu, Bibi Zainab pun meminta izin kepada burung bayan yang sedang berpura- pura tertidur, bayan pun berpura- pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab yang ingin pergi menemui anak raja itu. Bayan pun berfikir, bila ia menjawab seperti burung tiung maka ia juga akan mati. Setelah ia berfikir, ia berkata, “Aduhai, Siti yang berwajah baik, segeralah pergi menemui anak raja itu. Jika pekerjaan tuan tidak baik (melakukan kejahatan), Insya Allah diatas kepala hamba yang menanggungnya. Baiklah, jika tuan akan pergi, karena tuan sudah di nanti anak raja itu. Apakah yang dicari semua manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan? Tuan seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuan (istri saudagar).

Maka, Bibi Zainab berkenan untuk mendengarkan cerita tersebut.Bayan pun bercerita kepada Bibi Zainab dengan maksud supaya beliau dapat melupakan perempuan itu (seorang perempuan tua).

Setiap malam, Bibi Zainab yang berkeinginan mendapatkan anak raja dan setiap berpamitan dengan bayan, maka bayan memberinya cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita. Akhirnya, Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya pulang dari rantauannya.

2. Unsur Intrinsik Hikayat Bayan Budiman

Unsur intrinsik hikayat dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang terdapat di dalam struktur teks cerita hikayat khususnya pada cerita hikayat bayan budiman itu sendiri. Unsur intrinsik hikayat bayan budiman dapat dijelaskan berdasarkan beberapa aspek unsur intrinsik hikayat.

Aspek-aspek unsur intrinsik hikayat tersebut berupa: apa tema hikayat bayan budiman, pengaturan alur cerita hikayat bayan budiman, pembabakan alur cerita hikayat bayan budiman, pengaturan latar cerita hikayat bayan budiman, tokoh dan penokohan dalam cerita hikayat bayan budiman, bagaimana sudut pandang pengarang dalam cerita hikayat bayan budiman, bagaimana gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam teks hikayat bayan budiman dan yang terakhir adalah apa amanat atau pesan moral yang dapat dipetik dari teks hikayat bayan budiman. Berikut uraian lengkap dari analisis unsur intrinsik hikayat bayan budiman.

2.1 Tema Hikayat Bayan Budiman

Apakah tema hikayat bayan budiman tersebut? Untuk menjawab hal tersebut, kalian harus membaca dan memahami seluruh alur cerita dari hikayat bayan budiman di atas. Tema dari suatu cerita atau hikayat biasanya terletak pada bagian konflik antar tokoh cerita dan bagaimana konflik cerita tersebut terselesaikan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa tema hikayat bayan budiman adalah kebaikan dan kecerdasan seekor hewan peliharaan (burung bayan) untuk menasehati istri tuannya agar insyaf dan tidak berperilaku tercela.

Bukti:
Bukti tema tersebut dapat dilihat pada paragraf 4 sampai 8 kutipan hikayat bayan budiman. Pada paragraf-paragraf tersebut terdapat uraian konflik cerita hikayat bayan budiman dan penyelesaian konflik pada cerita hikayat bayan budiman.

2.2 Alur (Plot) Hikayat Bayan Budiman

Bagaimanakah alur cerita hikayat bayan budiman? Untuk memahami alur cerita hikayat, kalian juga harus membaca dan mehami seluruh isi pokok tiap paragraf teks dari cerita hikayat bayan budiman di atas. Alur cerita hikayat sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis alur yaitu Alur Maju, Alur Mundur dan Alur Campuran. Untuk definisi jenis-jenis alur cerita hikayat lebih lengkapnya akan kita bahas pada artikel terpisah.

Dapat kita lihat bahwa ide pokok tiap paragraf hikayat bayan budiman dituliskan dengan mendeskripsikan kondisi awal mula kelahiran Khojan Maimun. Kemudian Khojan Maimun beranjak dewasa dan menikah dengan seorang puteri bernama Bibi Zainab. Kemudian Khojan Maimun membeli dan memelihara seekor unggas yang bernama Bayan. Khojan Maimun pergi berdagang untuk waktu yang lama dan meninggalkan sang Unggas Bayan bersama Istrinya Bibi Zainab hingga berakhir pada cerita Bibi Zainab yang senantiasa menunggu kepulangan Khojan Maimun dari berdagang. Bahasan ide pokok tiap paragraf hikayat bayan budiman akan ditulis pada artikel yang terpisah karena uraiannya akan panjang.

Berdasarkan uraian singkat isi pokok tiap paragraf teks hikayat bayan budiman tersebut, kita bisa menentukan bahwa alur cerita hikayat bayan budiman adalah alur maju.

Bukti:
... maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dipinangkan dengan anak saudagar yang amat kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. ...

2.3 Tahapan Pembabakan Alur Cerita Hikayat Bayan Budiman

Tahapan pembabakan alur cerita hikayat bayan budiman dibagi menjadi tahapan pengenalan (eksposisi atau orientasi), tahap kemunculan konflik (rising action), tahap konflik memuncak (klimaks atau turning point), tahap konflik menurun (antiklimaks) dan tahap penyelesaian (resolution). Berikut uraian analisis tahapan pembabakan alur cerita hikayat bayan budiman.

2.3.1 Tahap Pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
Pada tahap ini menceritakan pengenalan terhadap kehidupan tokoh Khojan Mubarok, Khojan Maimun, Burung Bayan dan Bibi Zainab maupun kondisi awal cerita hikayat bayan budiman. Tahap Pengenalan (Eksposition atau Orientasi) hikayat bayan budiman terdapat pada teks hikayat bayan budiman paragraf ke-1 dan paragraf ke-2:

Bukti:
Sebermula ada saudagar dinegara Ajam. Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dipinangkan dengan anak saudagar yang amat kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab

Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan.maka beberapa dari itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya kerumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
2.3.2 Tahap Kemunculan Konflik (Rising Action)
Tahap ini menceritakan munculnya konflik dalam hikayat bayan budiman berupa Khojan Maimun yang pergi berlayar dan meninggalkan istri bersama hewan peliharaannya. Khojan maimun berpesan kepada istrinya untuk selalu mendiskusikan permasalahan yang dihadapinya kepada dua hewan peliharaannya. saat khojan Maimun sedang berlayar, istri berselingkuh bersama anak raja ajam.

Kemunculan konflik atau rising action hikayat bayan budiman dapat dilihat pada uraian teks hikayat bayan budiman paragraf ke-3 dan separuh paragraf ke-4.

Bukti:
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan dilaut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah ia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubay-hubaya jangan tiada, karena fitnah didunia amat besar lagi tajam daripada senjata.

Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua.
2.3.3 Tahap Konflik Memuncak (Turning Point atau Klimaks)
Tahap klimaks dari konflik hikayat bayan budiman yaitu saat Bibi zainab meminta izin untuk pergi menemui anak raja ajam kepada burung tiung piaraan suaminya namun bukannya di izinkan melainkan burung tiung tersebut menasihatinya untuk tidak melakukan hal tersebut.

Bibi Zainab marah mendengar hal tersebut dan menghempaskan burung tiung bersama kandangnya hingga burung tiung tersebut mati. Tahapan klimaks konflik hikayat bayan budiman dapat dilihat pada paragraf ke-4 hikayat bayan budiman.

Bukti:
... Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. ...
2.3.4 Tahap Konflik Menurun (Antiklimaks)
Tahap menurunnya konflih atau antiklimaks hikayat bayan budiman dapat dilihat pada paragraf 5 hingga paragraf 7. Secara singkat tahap antiklimaks hikayat bayan budiman menceritakan usaha burung bayan untuk mencegah istri Khojan Maimun untuk pergi berselingkuh bersama anak Raja Ajam.

Bukti:
Lalu, Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa.

Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah diatas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan pergi, karena sudah dinanti anak araja itu. Apatah dicara oleh segala mausia disunia ini selain martabat, kesabaran dan kekayaan? Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”

Maka berkeinginanlah istri Kojan Maimun untuk mendengarkan cerita itu. Maka bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperalalaikan perempuan itu.
2.3.5 Tahap Penyelesaian (Resolution)
Tahap penyelesaian (resolution) hikayat bayan budiman terdapat pada teks hikayat bayan budiman paragraf ke-8. Secara singkat, paragraf tesebut berisikan cerita burung bayan yang berhasil membatalkan niat istri khojan Maimun untuk pergi menemui anak Raja Ajam dan tetap setia kepada Khojan Maimun suaminya.

Bukti:
Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka diberilah cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab insyaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.

2.4 Latar (Setting) Hikayat Bayan Budiman 

Bagaimana pengaturan latar cerita hikayat bayan budiman? latar cerita hikayat bayan budiman dibagi menjadi tiga latar yaitu latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Berikut uraian latar cerita hikayat bayan budiman.

2.4.1 Latar Tempat Hikayat Bayan Budiman
Apa saja latar tempat hikatar bayan budiman? Latar tempat yang digunakan dalam naskah cerita hikayat bayan budiman yaitu di Negeri Ajam dan dirumah Khojan.

Bukti:
Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, ... (paragraf 1)

Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan.maka beberapa dari itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya kerumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga. ...(paragraf 2)
2.4.2 Latar Waktu Hikayat Bayan Budiman
Apakah latar waktu hikayat bayan budiman? Latar waktu yang digunakah hikayat bayan budiman yaitu malam hari. Bukti latar waktu hikayat bayan budiman dapat dilihat pada teks hikayat bayan budiman paragraf ke-4 dan paragraf ke-8.

Bukti:
... Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. ...

... Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka diberilah cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita, ...
2.4.3 Latar Suasana Hikayat Bayan Budiman
Apa latar suasana hikayat bayan budiman? untuk menjawab pertanyaan tersebut, kalian bisa melihat teks hikayat bayan budiman paragraf ke-1 dan paragraf ke-4. Berdsarkan kutipan paragraf tersebut, dapat disimpulkan bahwa latar suasana hikayat bayan budiman adalah suasana tenang dan suasana tegang.

Bukti:
Sebermula ada saudagar dinegara Ajam. Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. ... (Suasana Tenang)

... Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. ... (Suasana Tegang)

2.5 Tokoh dan Penokohan Hikayat Bayan Budiman:

Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang menggambarkan sifat atau karaktersitik yang dimiliki oleh tokoh-tokoh dalam cerita hikayat bayan budiman. berikut ini uraian tokoh dan penokohan tersebut.

2.5.1 Tokoh-Tokoh dalam Hikayat Bayan Budiman
Siapa saja nama tokoh dalam cerita hikayat bayan budiman? berdasarkan teks hikayat bayan budiman di atas, kita bisa mengetahui bahwa tokoh yang tedapat dalam hikayat bayan budiman berjumlah 6 orang.

Tokoh-tokoh dalam hikayat bayan budiman yaitu, Khojan Mubarak (ayah Khojan Maimun), Khojan Maimun (Suami Bibi Zainab), Bibi Zainab (istri Khojan Maimun), Anak Raja Ajam serta Burung Bayan dan Burung Tiung (Hewan Peliharaan Khojan Maimun).

2.5.2 Penokohan dan Watak Tokoh-tokoh Hikayat Bayan Budiman
Bagaimana penokohan atau watak tiap tokoh hikayat bayan budiman? Penokohan atau watak tokoh dalam hikayat bayan budiman secara umum dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Penjelasan terkait jenis-jenis penokohan dalam teks cerita atau hikayat akan dimuat pada artikel yang terpisah.
  • Tokoh protagonis: Khojan Maimun, Khojan Mubarak dan Tiung
  • Tokoh Antagonis: Anak Raja Ajam dan Bibi Zainab
  • Tokoh Tritagonis: Bayan
Bagaimana watak tokoh-tokoh dalam hikayat bayan budiman? Berikut uraian analisis watak tokoh dalam hikayat bayan budiman di atas:
a. Watak Tokoh Khojan Maimun: Penurut, cerdas
Bukti:
... Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dipinangkan dengan anak saudagar yang amat kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. ...
b. Watak Tokoh Bibi Zainab : kejam, pemarah, mudah tergoda
Bukti:
... Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. ... Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. ...
c. Watak Tokoh Bayan : bijaksana, cerdik
Bukti:
... Maka berkeinginanlah istri Kojan Maimun untuk mendengarkan cerita itu. Maka bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperalalaikan perempuan itu. ...

... setiap berpamitan dengan bayan, maka diberilah cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab insyaf terhadap perbuatanya ...
d. Watak Tokoh Tiung: Jujur
Bukti:
... Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasehatlah di perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. ...
e. Watak Tokoh Khojan Mubarak: taat beribadah
Bukti:
... Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. ...

f. Watak Tokoh Anak Raja Ajam: tamak
Bukti:
... Hatta beberapa lama ditinggal suaminya, ada anak raja Ajam berkuda lalu melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang perempuan tua. ...

2.6 Sudut Pandang Hikayat Bayan Budiman

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam hikayat bayan budiman adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal itu dapat dilihat dari gaya penulisan kata ganti orang ketiga (dia, ia, mereka, nya) yang di gunakan dalam teks hikayat indera bangsawan.

2.7 Gaya Bahasa Hikayat Bayan Budiman

Gaya bahasa yang digunakan di dalam hikayat bayan budiman adalah salah satu dari gaya bahasa majas perbandingan yaitu gaya bahasa hiperbola.
Bukti:
... setiap berpamitan dengan bayan, maka diberilah cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung itu bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab insyaf terhadap perbuatanya ...

2.8 Amanat Hikayat Bayan Budiman

Pesan moral atau amanat hikayat bayan budiman secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
  • Kita harus menjadi orang yang jujur dan setia pada pasangan
  • Seorang istri harus patuh pada suaminya
  • Harus tawakal dalam menghadapi cobaan
  • Jangan mudah tergoda oleh suatu hal
  • Jangan gegabah dalam mengambil keputusan
  • Bersikap pandailah dalam mengontrol emosi dan hawa nafsu

3. Unsur Ekstrinsik Hikayat Bayan Budiman

Unsur ekstrinsik hikayat bayan budiman merupkan nilai-nilai di luar isi cerita hikayat bayan budiman yang di ambil oleh penulis dan diterapkan kedalam cerita hikayat bayan budiman. Nilai-nilai hikayat bayan budiman dapat diuraikan menjadi nilai moral, nilai budaya, nilai agama dan nilai pendidikan.

3.1 Nilai Moral Hikayat Bayan Budiman

Berikut ini 3 nilai moral yang terkandung dalam teks cerita hikayat bayan budiman.
a. Sikap Sholeh yang dimiliki oleh Khojan Maimun dan Ayahnya.
Bukti:
... Khojan Mubarak namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun  beranak istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. ...

... Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ...
b. Sikap bijaksana yang dimiliki oleh burung Bayan. Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Bukti:
… Berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu….

… Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita- cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita, …
c. Sikap gegabah Bibi Zainab yang membunuh burung tiung. Jangan terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain, dan kita harus mau mendegarkan pendapat orang lain.
Bukti:
... Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati. ...

3.2. Nilai Budaya Hikayat Bayan Budiman

Berikut ini 3 nilai budaya yang terdapat dalam hikayat bayan budiman.
a. Seorang istri hendaknya patu pada perkataan suami.
Bukti:
... Sebelum dia pergi, berpesanlah ia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, ...

... Maka, pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada tiung itu hendak menemui anak raja itu. ...
b. Adanya budaya perjodohan anak untuk menentukan masa depan
Bukti:
... Sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia dipinangkan dengan anak saudagar yang amat kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab. ...
c. Sejak beumur lima tahun, Khojan Maimun sudah diajarkan mengaji.
Bukti:
... Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ...

3.3 Nilai Agama Hikayat Bayan Budiman

Berikut ini 2 nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam hikayat bayan budiman. 
a. Berbaktilah kepada suami. Ketika suami merantau seorang istri harus menjaga dirinya dari laki- laki lain. Jika seorang istri pergi dengan laki- laki lain tanpa izin dari suaminya, maka dia harus bertobat.
Bukti:
…  Maka bernasehatkah di tentang perbuatanya yang melanggar aturan Allah SWT ...
… Hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimum pulang dari rantauannya ...
b. Sejak beumur lima tahun, Khojan Maimun sudah diajarkan mengaji.
Bukti:
... Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ...

3.4 Nilai Pendidikan Hikayat Bayan Budiman

Berikut ini 2 nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam hikayat bayan budiman.
a. Ajarkanlah anak untuk memperdalam ilmu agama sejak usia dini.
Bukti:
... Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka diserahkan oleh  bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ...
b. Nasihat yang diberikan sedikit-demi sedikit dapat meluluhkan hati yang ambisius (Bibi Zainab yang sangat ingin berkencan dengan anak Raja Ajam).
Bukti:
… Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayan pun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu…
… Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan, maka di berilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatanya dan menunggu suaminya Khojan Maimun pulang dari rantauannya.

4. Sinopsis Hikayat Bayan Budiman

Pada suatu zaman, hidup seorang Raja di Negeri Ajam. Dia sangat kaya namun tak mempunyai seorang anak. Akhrinya dia berdoa dan mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Khojan Maimun. Khojan sekolah mengaji dari umur 5 tahun samapi 15 tahun. Setelah itu ia dinikahkan dengan wanita cantik bernama Bibi Zainab. Setelah menikah, Khojan membeli seekor bayan dan tiung. Bayan dan tiung itu ditempatkan pada sebuah sangkar.

Akhirnya, Khojan pergi merantau dan menitipkan istrinya pada dua unggas peliharaanya. Namun, pada saat ia pergi, Bibi Zainab bertemu dengan seorang anak raja dan ingin berkencan dengannya. Maka, Bibi Zainab berpamitan pada tiung untuk menemui anak raja itu. Namun, tidak diizinkan. Tiung itu pun dibunuhnya.

Setelah itu, Bibi Zainab berpamitan pada bayan. Namun, Bayan malah bercerita tentang “bayan yang dicabut bulunya oleh istri saudagar”. Selama 24 hari ketika Bibi Zainab berpamitan untuk pergi, bayan selau bercerita. Hingga akhirnya, Bibi Zainab insyaf dan menunggu Khojan pulang.

6 comments

  1. Mantap bgst:v
    1. 😏
  2. Lengkap bgt bg good lah ,,😊
    1. thanks gan
  3. 👍👍👍
    1. 👌
Luangkan sedikit waktu Anda untuk berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat demi kemajuan blog ini. Berkomentarlah secara sopan dan tidak melakukan spam.