Jenis Kalimat Fakta Opini dan Kalimat Majemuk Setara Bertingkat Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

Cerpen berjudul "rencana baru jika gagal" merupakan salah satu cerita pendek bertema motivasi dan keuangan. Cerita rencna baru jika gagal dimuat dalam salah satu situs cerita inspiratif yang digarap oleh Akmal Bahtiar. Di dalam struktur kalimat cerpen rencana baru jika gagal, terdapat beberapa jenis kalimat fakta, kalimat opini, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat.

Agar dapat memahami jenis-jenis kalimat fakta, kalimat opini maupun Kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat tersebut, sudah menjadi tugas kita untuk membaca dan memahami setiap paragfraf dalam cerpen tersebut. Karenanya bacalah dan pahami cerita pendek isnpiratif berikut ini yang berjudul "Rencana Bari Jika Gagal" dengan seksama.

Kalimat Fakta Kalimat Opini Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

1. Cerita Ispiratif : Rencana Baru Jika Gagal

Suatu ketika, seorang pemilik toko yang menjual peralatan kendaraan bermotor menemui seorang tokoh yang sangat sukses di bidang penjualan peralatan kendaraan bermotor untuk berkonsultasi. Beberapa waktu sebelumnya, ia mengalami kegagalan dalam bisnisnya hingga akhirnya harus menutup toko. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dalam kegagalan bisnisnya tersebut, tetapi ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan bisnisnya harus ditutup.

Ia berkata kepada tokoh sukses tersebut, “Sudilah kiranya Bapak memberikan beberapa tip agar saya bisa bangkit lagi dari kegagalan saya. Beberapa waktu yang lalu, saya telah menutup toko penjualan peralatan kendaraan bermotor yang sudah saya geluti selama ini. Saya tidak tahu mengapa kegagalan itu bisa terjadi.”

Tokoh sukses tersebut lantas menjawab, “Kembalilah dan gunakan sisa modalmu untuk membuka toko itu lagi. Kemudian, keluarkan uang sedikit lebih banyak untuk melakukan promosi yang besar dengan jangkauan lebih luas. Saat pembeli datang, beri mereka pelayanan terbaik dan selalu berpihak pada mereka, bukan mengutamakan kepentinganmu semata. Jangan sesekali mengecewakan mereka dengan menjual barang yang tidak berkualitas.”

Pengusaha tersebut lantas mengucap terima kasih atas tip yang diberikan oleh tokoh sukses tersebut. “Itulah yang harus kita lakukan kepada semua orang. Kita harus saling membantu satu sama lain. Dengan demikian, semua jalan pasti selalu terbuka bagi kita. Namun, ada satu hal yang harus kamu ingat. Tekunlah dalam menjalankan usahamu,” sambung tokoh paling sukses tersebut.

Pengusaha itu lalu membuka tokonya kembali dengan sisa modal yang masih ada. Ia berusaha untuk menjalankan semua nasihat yang telah ia peroleh dari tokoh sukses tersebut. Satu tahun kemudian, bisnisnya mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Melihat bisnisnya semakin berkembang pesat, ia membuka cabang toko baru sambil terus menerapkan semua nasihat yang dianjurkan tokoh sukses yang dulu ia temui.

Mencapai suatu keberhasilan dalam dunia bisnis sangat tidak mudah. Keberhasilan sebuah bisnis harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Kegagalan, pengorbanan, perjuangan, usaha, kerja keras, sakit hati, dan tangis adalah bayarannya. Di dunia bisnis, kegagalan akan selalu ada. Kegagalan adalah sahabat sejati sekaligus musuh yang paling berbahaya dalam dunia bisnis.

Kegagalan menjadi sahabat sejati yang menegur kita agar menjalankan bisnis dengan lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan juga merupakan musuh yang harus kita taklukkan demi mencapai kesuksesan yang kita inginkan.

Oleh karena itu, kita harus menyikapi kegagalan dengan bijaksana. Kita tidak boleh menyerah begitu cepat saat menemui kegagalan. Kita perlu mencari tahu penyebab kegagalan bisnis kita. Pelajari penyebabnya, lalu segera buat rencana baru, dan mulai lagi dengan semangat baru.

Bekerjalah dengan tekun dalam menjalankan bisnis. Jika kita telah berusaha dan tekun melakukan perbaikan di sela-sela kerumitan, serta menyingkirkan hambatan yang kita temui, cepat atau lambat kita pasti menemukan kilauan kesempatan untuk meraih kesuksesan.

Jangan mundur saat bisnis Anda mengalami kegagalan. Jangan menyerah. Jangan takut. Jangan putus asa. Jangan berhenti. Jangan matikan harapan. Maju kembali sambil terus melakukan kebaikan.

2. Jenis Kalimat Fakta dan Kalimat Opini Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

Sebelum menganalisis jenis kalimat fakta-opini dalam cerpen rencana baru jika gagal tersebut, Sebaikanya pahami dulu apa perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini secara mendalam.

2.1 Membedakan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini

Membedakan kalimat fakta dan kalimat opini dapat dilakukan dengan melihat perbedaan keduanya dari segi pengertian kalimat fakta dan kalimat opini. Kita juga dapat melihat perbedaan tersebut dari sebgi ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat fakta dan kalimat opini.

2.1.1 Pengertian Kalimat Fakta dan Kalimat Opini

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang didalamnya terdapat sebuah informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Sedangkan opini, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdiri dari 3 pengertian yakni pendapat, pikiran dan pendirian. Atau dapat disimpulkan bahwa opini adalah pendapat, pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan/kebalikan dari fakta, dan sering juga disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.

2.1.2 Ciri-Ciri Kalimat Fakta dan Kalimat Opini

Berikut ini ciri-ciri yang membedakan antara jenis kalimat fakta dan kalimat opini.

Ciri-Ciri Kalimat Fakta:

  • Dapat dibuktikan kebenarannya
  • Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan)
  • Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya
  • Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya
  • Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi  dengan gambar objek
  • Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H
  • Menyatakan kejadian  yang sedang atau telah dan pernah terjadi
  • Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya

Ciri-Ciri Kalimat Opini:

  • Tidak dapat dibuktikan kebenarannya
  • Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan
  • Tidak memiliki nara sumber
  • Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi
  • Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari
  • Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok
  • Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya
  • Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya

2.2 Analisis Kalimat Fakta dan Kalimat Opini Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

Setelah memahami perbedaan kalimat fakta dan opini, kita bisa melakukan analisis terhadap kalimat fakta dan kalimat opini yang terdapat pada cerpen inspiratif berjudul rencana baru jika gagal tersebut.

Jenis kalimat fakta dan opini dalam cerpen rencana baru jika gagal
Kalimat Jenis Kalimat Alasan
Beberapa waktu yang lalu, saya telah menutup toko penjualan peralatan kendaraan bermotor yang sudah saya geluti selama ini. Kalimat Fakta Terdapat kata "telah" yang menadakan aktivitas tersebut benar terjadi dan sudah dilakukan pada waktu sebelumnya.
Tokoh sukses tersebut lantas menjawab, “Kembalilah dan gunakan sisa modalmu untuk membuka toko itu lagi. Kemudian, keluarkan uang sedikit lebih banyak untuk melakukan promosi yang besar dengan jangkauan lebih luas. Kalimat Opini Kalimat tersebut berisi pendapat dari tokoh sukses ke seseorang untuk berjuang
Satu tahun kemudian, bisnisnya mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Melihat bisnisnya semakin berkembang pesat, ia membuka cabang toko baru sambil terus menerapkan semua nasihat yang dianjurkan tokoh sukses yang dulu ia temui. Kalimat Fakta Kalimat tersebut menjelaskan bagaimana proses seseorang menjadi sukses dan apa saja yang "telah" dilakukannya hingga ia sukses.
Mencapai suatu keberhasilan dalam dunia bisnis sangat tidak mudah. Keberhasilan sebuah bisnis harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Kalimat Opini Jika hanya dua kalimat tersebut maka masih diannggap opini, karena tidak menjelaskan lebih lanjut "apa harga mahal yang harus dibayar?". Tetapi jika kalimat tersebut ditambah lagi dengan satu kalimat ketiga yang menjelaskan kalimat "harga mahal yang harus di bayar" maka terdapat kemungkinan kalimat tersebut dapat menjadi kalimat fakta.

3. Jenis Kalimat Majemuk Setara dan Majemuk Bertingkat Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

Sebelum menganalisis jenis kalimat majemuk bertingkat dan majemuk setara dalam cerpen rencana baru jika gagal tersebut, Sebaikanya pahami dulu apa perbedaan antara kalimat majemuk setara dan kalimat kalimat majemuk bertingkat secara mendalam.

3.1 Membedakan Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat

Untuk dapat membedakan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, silahkan simak pengertian kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat serta contohnya di bawah ini.

3.1.1 Pengertian dan Ciri Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk merupakan suatu kalimat yang terbentuk dari gabungan dua klausa atau kalimat. Untuk kalimat majemuk terdiri dari beberapa jenis, dua diantaranya adalah kalimat setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terbentuk dari penggabungan dua klausa atau kalimat yang mempunyai kedudukan sederajat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terbentuk dari anak kalimat dan induk serta memiliki kedudukan yang tidak sederajat, dimana anak kalimat berkedudukan sebagai pelengkap suatu induk kalimat.

Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang sifatnya sederajat yang digabungkan melalui konjungsi. Artinya, kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat sendiri apabila konjungsinya dilepaskan. Konjungsi yang biasa menggabungkan dua atau lebih klausa pada kalimat ini di antaranya dan, sementara, dan lalu.

Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua klausa atau lebih yang hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran tersebut, salah satu klausa tidak dapat berdiri sendiri. Bagian klausa inilah yang akan menjadi anak kalimat dalam kalimat tersebut. Sementara itu, klausa yang mampu berdiri sendiri kalaupun dipisahkan dari kalimat majemuk tersebut disebut sebagai induk kalimat. Kedua bagian kalimatnya biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika, walaupun, sebab, karena, dan meskipun.

3.1.2 Contoh Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat

Berikut ini contoh-contoh kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

Contoh Kalimat Majemuk Setara:

Klausa 1          : kakak bertanding sepak bola

Klausa 2          : adik menonton di pinggir lapangan

Gabungan        : Kakak bertanding sepak bola, sementara adik menonton di pinggir lapangan.

Baik Klausa 1 maupun Klausa 2 merupakan bentuk klausa utuh yang setidaknya memiliki subjek dan predikatnya masing-masing. Karena itu, kalaupun tidak dihubungkan dengan konjungsi "sementara", keduanya masih dapat berdiri menjadi kalimat yang sempurna. Berikut contoh-contoh kalimat majemuk setara.

  • Ayah pergi ke kantor sedangkan adik pergi ke sekolah.
  • Edo akan merantau ke Yogyakarta selama ia kuliah di Yogyakarta.
  • Aku sangat mencintainya, tetapi aku tidak akan memaksanya untuk menjadi milikku.
  • Beni memiliki hobi bermain sepak bola, sedangkan Lani memiliki hobi bermain lompat tali.

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat:

Klausa 1          : Lia kerap terlambat datang ke sekolah

Klausa 2          : rumahnya jauh

Gabungan        : Lia kerap terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.

Klausa 1 merupakan induk kalimat karena memiliki unsur klausa yang lengkap, yakni subjek (Lia) dan predikat (terlambat). Karena hal tersebut jugalah, Klausa 1 dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat utuh. Sementara itu, Klausa 2 hanya memiliki predikat (rumahnya) sehingga tidak dapat menjadi kalimat utuh yang membutuhkan subjek. Berikut contoh lain kalimat majemuk bertingkat.

• Aku akan segera menghubungimu, jika aku sedang tidak sibuk.

Keterangan:

Induk kalimat: aku akan segera menghubungimu, anak kalimat: jika aku sedang tidak sibuk.

• Nikita willy terlihat lebih cantik dan sosialita sejak menjadi seorang artis.

Keterangan:

Induk kalimat: Nikita Willy terlihat lebih cantik dan sosialita, anak kalimat: sejak menjadi seorang artis.

• Pak Edo rela bekerja lembur hingga larut malam, supaya dia mendapatkan uang tambahan.

Keterangan:

Induk kalimat: Pak Edo rela bekerja lembur hingga larut malam, anak kalimat: Supaya dia mendapatkan uang tambahan.

• Aku tetap sangat mencintainya, meskipun dia telah mengabaikanku berkali-kali.

Keterangan:

Induk kalimat aku tetap mencintainya, anak kalimat: meskipun dia telah mengabaikanku berkali-kali.

• Begitu cantik wajahnya, seperti bunga melati yang mekar saat musim semi tiba.

Keterangan:

Induk kalimat: Begitu cantik wajahnya, anak kalimat: seperti bunga melati yang mekar saat musim semi tiba.

• Aku akan menunggumu di sini sampai kau datang, sebab aku sangat sangat merindukannya.

Keterangan:

Induk kalimat: Aku akan menunggumu di sini sampai kau datang, anak kalimat: sebab aku sangat sangat merindukannya.

3.2 Analisis Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat Cerpen Rencana Baru Jika Gagal

Setelah memahami perbedaan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkta, kita bisa melakukan analisis terhadap kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat yang terdapat pada cerpen inspiratif berjudul rencana baru jika gagal tersebut.

Jenis kalimat majemuk setara dan majemuk bertingkat dalam cerpen rencana baru jika gagal
Kalimat Jenis Kalimat Alasan
Ia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dalam kegagalan bisnisnya tersebut, tetapi ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan bisnisnya harus ditutup. Kalimat majemuk setara Klausa 1: Ia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dalam kegagalan bisnisnya
Klausa 2: ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan bisnisnya harus ditutup

Tanpa konjungsi "tetapi", keduanya dapat berdiri sendiri menjadi kalimat utuh.
Jadikan hatimu laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan mengubahnya mejadi kebahagiaan. Kalimat majemuk bertingkat Klausa 1: Jadikan hatimu laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu
Klausa 2: mengubahnya mejadi kebahagiaan
Tanpa konjungsi "dan", keduanya tidak dapat berdiri sendiri menjadi kalimat utuh.
Sudilah kiranya Bapak memberikan beberapa tips agar saya bisa bangkit lagi dari kegagalan. Kalimat majemuk setara Klausa 1: Sudilah kiranya Bapak memberikan beberapa tips
Klausa 2: saya bisa bangkit lagi dari kegagalan.

Tanpa konjungsi "agar", keduanya dapat berdiri sendiri menjadi kalimat utuh.
Kita tidak boleh menyerah begitu cepat saat menemui kegagalan. Oleh karena itu, kita harus menyikapi kegagalan dengan bijaksana. Kalimat majemuk setara Klausa 1: Kita tidak boleh menyerah begitu cepat saat menemui kegagalan
Klausa 2: Kita harus menyikapi kegagalan dengan bijaksana.

Tanpa konjungsi "oleh karena itu", keduanya dapat berdiri sendiri menjadi kalimat utuh.

Catatan: Jika kalian membuka artikel ini menggunakan platform android, anda bisa mengaktifkan fitur rotasi layar pada platform android anda. Rotasikan layar android anda memuat ulang halaman ini untuk memudahkan anda dalam membaca isi tabel tersebut. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak anda di kolom komentar ya.

Post a Comment

Luangkan sedikit waktu Anda untuk berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat demi kemajuan blog ini. Berkomentarlah secara sopan dan tidak melakukan spam.