Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Amir Hamzah Lengkap

Analisis Hikayat Amir Hamzah ini dibagi menjadi tiga pembahasan. Pada bagian pertama berupa rangkaian cerita dari Hikayat Amir Hamzah. Pada Bagian kedua berisikan unsur intrinsik dari Hikayat Amir Hamzah yang terdiri dari tema cerita, latar tempat, latar waktu, latar suasana, alur cerita, tokoh, penokohan, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat yang terdapat dalam Hikayat Amir Hamzah. Bagian ketiga berisi rincian nilai-nilai eksternal yang mempengaruhi dan terkandung dalam cerita Hikayat Amir Hamzah seperti nilai moral, nilai sosial maupun nilai budaya.
Unsur intrinsik hikayat amir hamzah

Hikayat Amir Hamzah

Adalah seorang raja di Medain, bernama Kobad Syahriar. Sedang perdana menteri kerajaan itu bernama Khawajeh Alqasy. Perdana menteri ini bersahabat karib dengan seseorang yang bernama Bakhti Jamal. Bermula persahabatan dua orang inilah cerita Amir Hamzah dimulai.

Suatu hari, Kawajeh memberi tahu sahabatnya, Bakhti Jamal bahwa temannya itu akan mendapat celaka. Untuk menghindari azab itu, Bakhti Jamal harus tinggal di dalam rumah selama 40 hari. Dan sebagai orang yang sangat percaya dengan sahabatnya, Bakhti Jamal melakukan hal yang disarankan sahabatnya tersebut.

Tetapi, pada hari ke-39, Khawajeh mengajak Bakhti berjalan-jalan. Sebenarnya Bakhti sudah curiga, karena Khawajeh menganjurkan ia tinggal di dalam rumah selama 40 hari, tetapi mengapa pada hari ke-39 sahabatnya mengajaknya berjalan-jalan ke luar rumah. Tetapi karena Bakhti percaya bahwa Khawajeh adalah sahabatnya, maka menurut pulalah Bakhti.

Entah karena apa, Bakhti Jamal tiba-tiba menemukan harta karun yang sangat banyak. Dan seperti yang pernah ia khawatirkan sebelumnya, ternyata persahabatan Khawajeh tidak tulus. Karena menginginkan harta karun itu, Khawajeh membunuh Bakhti. Sebelum meninggal, Bakhti berpesan kepada Khawajeh yang curang itu agar menjaga istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang akan lahir. Sebagai wujud sesalnya, Khawajeh pun menyanggupi permohonan sahabatnya yang telah dibunuhnya itu.

Akhirnya janda Bakhti melahirkan seorang anak yang diberi nama Buzur Jamir. Buzur Jamir adalah seorang anak yang cerdas. Ketika baru berusia sembilan tahun, ia sudah menamatkan pelajarannya dan jadilah ia seorang ahli nujum. Karena profesinya inilah ia menjadi tahu pula siapa yang sebenarnya telah membunuh ayahnya. Khawajeh sangat takut mengetahui hal itu dan berencana menghabisi Buzur Jamir melalui perantaraan orang lain. Tetapi orang suruhan itu tidak  jadi membunuh Buzur dan hanya menyembunyikannya saja.

Dan pembalasan pun datang. Suatu ketika, raja Kobad Syahriar bermimpi. Sebagai seorang perdana menteri, dipanggilnyalah Khawajeh untuk menafsirkan mimpi raja. Ternyata Khawajeh tidak dapat menafsirkan mimpi itu. Maka raja pun memanggil Buzur sebagai seorang nujum. Dengan rinci Buzur menjelaskan makna mimpi sang raja.

Lewat perjumpaan dengan raja itulah Buzur mengadukan semua yang dialami dan menimpa almarhum ayahnya yang telah dibunuh oleh Khawajeh. Maka murkalah raja kepada Khawajeh dan menyuruhnya untuk dihukum mati. Seluruh harta ayahnya yang telah dirampas oleh Khawajeh dikembalikan kepada Buzur. Tidak hanya itu saja, Buzur akhirnya diangkat menjadi perdana menteri di Medain, menggantikan Khawajeh.

Sejak saat itu pulalah Buzur selalu menjadi penasihat raja. Buzur meramal bahwa Raja akan mendapat seorang putera dan sebaiknya dinamai Nusyirwan. Buzur meramal juga bahwa musuh akan datang dari Arab, sehingga raja memerintahkan untuk membunuh semua perempuan yang sedang hamil.

Di Mekah, Abdul Muttalib dikaruniai anak yang diberi nama Amir Hamzah (selanjutnya disebut Hamzah), sedangkan Omayya al-Darmri dikaruniai anak yang diberi nama Amir Ibnu Omaya (selanjutnya disebut Amir). Buzur yang mendapat tugas membunuh semua wanita hamil dan bayi tidak membunuh kedua bayi tersebut. Di Negeri Medain, raja Kobad telah mangkat dan digantikan oleh Nusyirwan. Bekhtek, anak Alqasy, diangkat menjadi menteri. Ketika berumur tujuh tahun, Hamzah dan Amir sudah memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka mampu menewaskan pegulat yang tak terkalahkan.

Mereka juga berguru pada seorang ahli pemanah. Hamzah mendapat panah Ishak dan kekuatannya bertambah. Di taman Sulaiman keduanya mendapat kuda yang hebat dan berbagai senjata. Kekuatan yang mereka miliki digunakan untuk menolong orang lain. Mereka menyelamatkan upeti Mekah untuk Nusyirwan dari serangan penyamun Mokbil Halabi.

Di Yaman, Hamzah mengalahkan Puteri Hamai Taif yang hanya mau menikah dengan orang yang mampu mengalahkannya. Namun, Hamzah tidak menikahinya dan memberikannya kepada Tauk Tariq yang sangat mencintainya. Hamzah juga mengalahkan Amir Ibnu Ma’di Karib yang kemudian menjadi pengawal Hamzah bersama keempat puluh saudaranya. Mendengar keberanian Hamzah, Nusyirwan ingin bertemu dengannya. Seorang pahlawan Nusyirwan tidak menyukai hal itu sehingga Hamzah terpaksa mengalahkannya. Gustehem, pahlawan Nusyirwan yang lain berniat membunuh Hamzah, tetapi akhirnya dikalahkan oleh Hamzah.

Hamzah jatuh cinta pada Mihrnigar, putri Nusyirwan. Hal itu tidak disukai Nusyirwan sehingga ia mengirim anaknya untuk menangkap Hamzah. Akan tetapi, keduanya malah ditawan oleh Hamzah. Akhirnya, pada hari ketiga, kedua putra Nusyirwan dikembalikan. Nusyirwan mendapat surat dari raja Syelpal dari Serendib yang memberitahukan bahwa dirinya telah diusir dari kerajaan oleh seorang raksasa bernama Lendehur.

Bekhtek mengusulkan agar memberikan Mihrnigar kepada orang yang mampu mempersembahkan kepala Lendehur. Hal ini dimaksudkan agar Hamzah dibunuh oleh Lendehur. Hamzah pergi ke pulau kediaman Lendehur. Dalam perjalanan, hal-hal aneh terjadi. Hamzah juga mendapatkan jimat dari Adam, Ibrahim, Ismail, dan Sulaiman.

Peperangan pun dimulai dan setelah tujuh belas hari berperang, Lendehur dapat dikalahkan oleh Hamzah. Gustehem mengutus seorang perempuan untuk menyanyi dan meracuni Hamzah. Hamzah tertidur selama 40 hari. Lendehur yang telah masuk Islam mengusir Gustehem. Mengetahui korbannya masih hidup, Gustehem melarikan diri ke Zubin, Turkestan. Hamzah sembuh dan segera memulihkan kerajaan Syelpal. Hamzah kembali ke negerinya dengan membawa Lendehur.

Bekhtek mengingatkan bahwa syarat perkawinan Hamzah dengan Mihrnigar adalah kepala Lendehur. Lendehur bersedia kepalanya dipenggal. Ketika Nusyirwan memerintahkan memenggal kepala Lendehur, Hamzah memerintahkan Amir menangkap Bekhtek dan memukulnya bertalu-talu. Bekhtek menyuruh Nusyirwan mengelabuhi Hamzah dengan membunuh seorang wanita dan mengatakan Mihrnigar telah meninggal. Hal ini diketahui oleh Amir.

Bekhtek kembali berniat membunuh Hamzah dan menyuruh Nusyirwan mengadakan sayembara. Barang siapa mampu mengalahkan tiga orang raja yang tidak mau membayar upeti akan dikawinkan dengan Mihrnigar. Hamzah bersedia melaksanakan tugas itu. Qarun yang bertugas sebagai penunjuk jalan disuruh Bekhtek meracuninya, tetapi semuanya diketahui oleh Hamzah.

Di Yunan Hamzah membunuh Adir, raja Yunan. Semua kemenakan Adir masuk Islam. Di Rum, ia mengalahkan raja Rum yang kemudian bersama dengan semua kemenakannya masuk Islam. Di Mesir, Hamzah ditipu oleh Aziz dan dikurung di dalam sebuah pulau. Mokbil yang mendengar hal itu segera menuju pulau tersebut.

Raja pulau tersebut telah menikah dengan putri Aziz yang bernama Zuhrah Banu. Ibrahim menampakkan diri dan menemui Zuhrah Banu. Kemudian, Zuhrah Banu membunuh suaminya dan mengembalikan senjata Hamzah. Aziz pun dibunuh oleh putrinya sendiri. Mereka segera kembali ke Mesir dan melangsungkan pernikahan Zuhrah Banu dan Mokbil setelah Zuhrah Banu masuk Islam.

Hamzah melawan Nusyirwan. Gustehem bersama anak-anaknya dibunuh oleh Hamzah. Hamzah sendiri dilukai oleh Zubin dan dibawa ke Mekah. Pada suatu ketika, Nusyirwan, Bekhtek, dan Zubin diculik oleh musuh. Setelah mengalami berbagai hal, mereka akhirnya dikembalikan. Di Bukit Qaf, ada dua kota yang diperintah oleh peri Islam bernama Azra dan peri kafir bernama Ifrit. Ifrit mengusir Azra dari kerajaan. Hamzah datang dan membunuh Ifrit. Azra memberikan topi Sualiman yang ajaib kepada Hamzah.

Dalam perjalanan pulang Hamzah tertidur dan ditangkap oleh Habra Diw, anak Ifrit. Hamzah kemudian membunuh Habra Diw. Hamzah jatuh cinta pada Asman, kemenakan raja, dan menikahinya. Dari perkawinan ini lahir seorang putri yang diberi nama Quraisy. Hamzah berkata bahwa kecantikan Quraisy seperti Mihrnigar. Asman cemburu dan pergi meninggalkan Hamzah. Hamzah mencari Asman hingga memasuki sebuah gua yang dihuni banyak jin dan mengusir mereka yang tinggal di sana. Hamzah sampai di sebuah taman yang sangat indah. Di sana ia diperdaya oleh seorang peri kafir dan seekor burung menyelamatkan Hamzah.

Semua penduduk kekurangan makanan. Amir ibn Ma’di Karib meminta makanan kepada para khalifah dan menangkis semua serangan perampok. Di sebuah negeri Amir ibn Ma’di dipilih menjadi raja. Dia mengambil seorang permaisuri. Esok harinya, permaisuri mangkat. Hamzah muncul dan seluruh penduduk kota masuk Islam.

Kemudian terjadilah peperangan. Tentara musuh dimusnahkan. Bekhtek, Zubin, dan Nusyirwan melarikan diri ke Homum, Damaskus. Hamzah mengirim utusan kepada Homum di Damaskus. Askar Damaskus tewas. Sementara itu, putri Nasir hamil dengan cara yang tidak wajar. Pada suatu malam, putri Nasir menemukan selimut Hamzah dan kemudian mengenakannya. Dengan serta merta, putri Nasir hamil dan melahirkan seorang anak yang diberi nama Omar ibn Hamzah.

Hamzah meminang Mihrnigar dan mendapat restu dari Nusyirwan. Bekhtek menganjurkan agar istana Zubin dirampok. Hamzah mengikuti saran itu dan semua harta bendanya dirampas habis. Kemenakan Gul-rukh dijadikan istri Omar. Istri dan ibunya juga dijadikan istri oleh Amir ibn Ma’di Karib dan Amir. Bekhtek melarikan diri ke Behman di Turkestan. Tentara Hamzah tiba dan terjadilah peperangan. Behman dan Bekhtek dapat dikalahkan. Hamzah yang mendengar Mekah dikepung oleh Syaddad Abu Omar Habsyi segera kembali dan mengalahkan musuh. Syahddad dapat dikalahkan dan masuk Islam. Syahddad menyerang Medain. Nusyirwan dan Bekhtek berhasil ditawan.

Kobad, anak Hamzah dibunuh oleh Zubin. Zubin diam-diam mendekati Mihrnigar dan membunuhnya. Hamzah sangat berduka atas kejadian tersebut. Qaren, anak raja Akko menculik dan memenjarakan Hamzah dan Mokbil. Saudara perempuan Qaren mendapat wahyu untuk membebaskan mereka. Hamzah dibebaskan dan Qaren dibunuh. Hamzah pun menikah dengan saudara perempuan Qaren. Alju-Syeh Gezi, Qimas, dan Keyus datang menyerang tentara Hamzah. Ketiganya dikalahkan dan masuk Islam.

Hamzah juga jatuh cinta dan kawin dengan putri Gil-Sowar. Seorang putri Cina, Urnekir yang cintanya ditolak Hamzah menjadi cemburu dan berniat membunuh Hamzah dan istri barunya. Rencana itu gagal dan Urnekir terbunuh oleh putri Gil-Sowar. Nusyirwan berduka karena kekasihnya, Urnekir, meninggal. Ia menyamar sebagai pedagang dan mengembara ke Negeri Cina. Dalam perjalanan ia dirampok. Nusyirwan bekerja sebagai penjaga api untuk mendapatkan makanan. Permaisuri menulis surat kepada Hamzah untuk mencari Nusyirwan. Sebagai rasa terima kasih, Hamzah dikawinkan dengan putri Nusyirwan. Bekhtek merasa iri dan berniat jahat kepada Hamzah.

Raja Malek dan Raja Erdebil, Cup Gurden, termakan hasutan Malek dan mengerahkan tentaranya untuk melawan Hamzah. Keduanya dapat dikalahkan dan masuk Islam. Putri Gil-Sowar telah melahirkan seorang anak yang tidak ingin dipelihara oleh Hamzah. Anak itu, Badi ul-Zaman dihanyutkan ke sungai dan dipelihara oleh Putri Asman di Bukit Qaf. Setelah dewasa, Badi pergi mencari ayahnya dan diterima. Amir sangat marah kepada Bekhtek yang menjdai biang keladi dari banyaknya pembunuhan. Ia menyamar sebagai seorang tukang masak dan membunuh Bekhtek.

Gawilingi mengirim Zerduhsht yang membawa pasukan harimau untuk menyerang tentara Hamzah. Pasukan harimau itu dihancurkan oleh Herum dan Amir. Gawilingi berhasil ditaklukkan Hamzah dan bertaubat. Zerduhsht terbakar dan mati di dalam kamarnya. Hamzah menemui Nabi Muhammad dan belajar agama Islam. Hamzah pun menjalankan segala perintahnya. Muhammad mendapat kabar bahwa orang kafir sedang menghimpun kekuatan untuk melawannya. Akhirnya terjadilah peperangan. Gawilingi dibunuh oleh Pur Hindi. Hamzah marah dan membunuh Pur Hindi.

Ibu Pur Hindi mengumpulkan tentara dari Rum, Syam, Habsyi, dan Zengebar untuk menyerang tentara Hamzah. Harmuz juga membawa bala tentaranya yang begitu banyak untuk mengepung Mekah dan sampai di Bukit Uhud. Tentara Nabi Muhammad diporak-porandakan oleh tentara musuh. Satu pahlwan Islam gugur, Lendehur, Sa’d ibn Omar, dan Amir Ibn Ma’di Karib. Kaki Ali kena panah dan gigi Nabi Muhammad pecah dua. Hamzah marah dan segera menyerang tentara musuh. Ia mengejar Hurmuz dan membunuhnya.

Hamzah mulai tidak tenang karena kasut kaki kudanya lepas. Ia teringat ramalan Buzur yang mengatakan bahwa ia akan mati jika kasut kaki kudanya lepas. Ibu Pur Hindi yang sudah lama mengintainya memotong kaki kuda Hamzah hingga Hamzah terjatuh dan kemudian Hamzah dibunuh. Ibu Pur Hindi teringat bahwa Hamzah memiliki seorang anak yang mungkin akan membalas dendam. Ia kemudian meminta maaf kepada Nabi Muhammad. Nabi pun memaafkannya.

Asman dan Quraisy datang dengan seribu peri dari Mekah dan meminta agar ibu Pur Hindi diserahkan kepada mereka. Pada waktu itu surat al-Jin diwahyukan. Nabi Muhammad menerangkan kepada putri Hamzah, jika Hamzah tidak meninggal, ia tidak dapat mencapai syahadat dan tinggal di surga. Nabi menyuruhnya memandang ke langit dan tampaklah Hamzah sedang duduk di surga dan sangat dimuliakan Allah. Asman dan Quraisy pun memuji Allah.

Unsur Intrinsik Hikayat Amir Hamzah

Tema
Lika-liku penyebaran agama islam oleh Amir Hamzah

Latar
Latar tempat: Meda'in, Mekah, Yaman, Arab, taman Sulaiman, Pulau kediaman Lendehur, Zubin, Yunan, Rum, Mesir, Bukit Qaf, Damaskus, Gua,
Latar waktu: Suatu waktu (tidak disebutkan)
Latar suasana: Tegang, sedih, bahagia, mengharukan.

Alur
Alur cerita, berupa alur maju dan memiliki lebih dari satu rangkaian preposisi, konflik, klimaks, antiklimaks dan penyelesaian.

Tokoh dan Penokohan
Kobat Syahriar
- Bijaksana
- Adil
- Penakut

Khawarej Alqasy
- Licik
- Tamak
- Tidak setia kawan

Bakhti Jamal
- Mudah percaya kepada orang lain
- Tulus

Buzur Jamir
- Cerdas
- Bertalenta
- Pandai

Amir Hamzah
- Bertalenta
- Kuat
- Suka menolong
- Berani
- Gampang jatuh cinta ke banyak gadis

Amir Ibnu Omayya
- Bertalenta
- Kuat
- Suka menolong

Nursyirwan
- Licik

Bekhtek
- Licik

Putri Haman Taif
- Kuat

Tauk Tariq
- Setia mencintai satu orang

Amir Ibnu Ma'di Karib
- Pengawal yang setia

Gusthem
- Jahat, berniat membunuh
- Licik

Mihrnigar
- Cantik jelita

Lendehur
- Perkasa
- Jahat
- pengikut yang setia

Aziz
- Penipu

Azra
- Baik

Ifrit
- Jahat

Zubin
- Jahat

Asman
- Cemburu

Urnekir
- Dengki

Nabi Muhammad
- Bijaksana
- Pemaaf

Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis berupa gaya bahasa sastra melayu klasik, salah satu diantaranya berupa gaya bahasa Parabel/Parabola yaitu gaya bahasa berupa cerita-cerita fiktif dengan tokoh manusia dengan tema moral yang kental.

Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, dimana penulis berperan sebagai orang ketiga yang serba tahu dalam rangkaian cerita Hikayat Amir Hamzah.

Amanat
- Janganlah bersifat tamak
- Apa yang kau tanam itu yang kau tuai
- Setiap niat jahat maupun baik akan mendapat ganjaran yang setimpal
- Kita harus saling memaafkan
- Kita harus perpegang teguh pada ajaran agama (kerjakan yang diperintahkan dan jauhi segala yang dilarang)
- Jangan menjadi orang yang suka menghasut

Unsur Ekstrinsik Hikayat Amir Hamzah

Nilai Moral
- Tetap berpegang teguh pada keyakinan dan terus berjalan dijalan yang lurus
- Sifat burukmu akan berdampak buruk pada dirimu sendiri
- Jangan mudah percaya kepada orang lain

Nilai Sosial
- Saling tolong menolong lah antar sesama
- Tuntutlah ilmu sebanyak mungkin

Nilai Agama
- Percayalah kepada Allah, karena hanya dialah yang maha segalanya.

Nilai Budaya
- Jangan mudah percaya terhadap ramalan

Catatan:
Silahkan sesuaikan hasil analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat amir hamzah sesuai kebutuhan dari naskah teks/tugas anda masing-masing. Dalam beberapa naskah/teks, Hikayat Amir Hamzah ini hanya dikutip sebagian dan tidak ditampilkan secara lengkap. Beberapa naskah yang ada diantaranya hanya menuliskan Hikayat Amir Hamzah sampai pada antiklimaks alur cerita persahabatan tokoh Khawajeh dan Bakhti Jamal. Selain itu juga masih terdapat beberapa versi lainnya. Admin smadgreen terlah berusaha untuk menelaah dan memadukan berbagi sumber yang terkait Hikayat Amir Hamzah secara Keseluruhan. 

2 comments

  1. tHANK YOU
    1. 👍
Luangkan sedikit waktu Anda untuk berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat demi kemajuan blog ini. Berkomentarlah secara sopan dan tidak melakukan spam.