Unsur Intrinsik Dan Unsur Ekstrinsik Hikayat Indera Bangsawan Terlengkap

Penulisan artikel analisis unsur intrinsik hikayat indera bangsawan dan unsur ekstrinsik hikayat indera bangsawan terdiri dari tiga bahasan. Bahasan pertama menjelaskan rangkaian cerita hikayat indera bangsawan. Pembahasan kedua berisi uraian unsur intrinsik hikayat indera bangsawan. Bahasan ketiga berisi uraian analisis unsur ekstrinsik hikayat indera bangsawan.

Hikayat Indera Bangsawan

HIKAYAT INDERA BANGSAWAN

Pada suatu hari Raja Indera Bungsu dari kerajaan Negeri Kobat Syahrial menginginkan anak. Beliau lantas mengutus orang - orang yang diperintah oleh patihnya untuk membaca do'a Qunut dan bersedekah kepada fakir miskin. Tak lama kemudian istrinya, Puteri Sitti Kendi hamil dan melahirkan putra kembar laki- laki. Putra yang sulung lahir dengan sebuah anak panah dan diberi nama Syah Peri. Putra yang bungsu lahir dengan sebilah pedang dan diberi nama Indera Bangsawan.

Sejak kecil kedua anak baginda itu dididik dengan baik. Mereka tumbuh dengan akhlak dan perilaku yang baik. Saat usia mereka telah mencapai tujuh tahun, Raja Indera Bungsu memerintahkan kedua putranya untuk belajar mengaji kepada Mualim Sufian. Setelah beberapa lama, mereka belajar pula ilmu kesaktian dari guru mereka.

Sang ayah mulai bimbang untuk menentukan siapa yang pantas menggantikannya memerintah kerajaan. Kembimbangan itu karena kedua putranya sama-sama pandai dan berakhlak baik.

Pada suatu malam, sang Baginda Raja bermimpi tentang buluh perindu. Sang Raja sangat terpesona dengan buluh tersebut yang memiliki suara sangat merdu. Keesokan harinya, Baginda Raja menceritakan mimpinya tersebut pada kedua anaknya. Ia pun membuat sebuah sayembara untuk kedua putranya, barangsiapa yang bisa mendapat buluh perindu, dialah yang akan menggantikan dirinya untuk menjadi raja. Kedua putranya itu kemudian memohon kepada Baginda Raja untuk memulai pengembaraan mencari buluh perindu yang diinginkan ayahnya.

Dalam perjalanan mereka selalu bersama hingga suatu saat karena angin topan, hujan lebat, dan awan gelap gulita mereka jadi terpisah. Syah Peri berjalan dan terus berjalan hingga ia menemukan suatu taman dan sebuah mahligai. Dalam mahligai itu, Syah Peri menemukan sebuah gendang. Dipukulinya gendang tersebut keras-keras. Pada saat dia sedang memukul gendang itu didengarnya suara lain yang berasal dari dalam gendang. Syah Peri lalu merobek gendang tersebut dengan pisaunya.

Betapa kagetnya Syah Peri karena dia mendapati seorang Putri dan dayang-dayang nya sedang bersembunyi di dalam gendang. Setelah dikeluarkan dari dalam gendang, Sang Putri bercerita bahwa dia disembunyikan di dalam gendang oleh ayahnya untuk menghindari serangan raksasa Garuda yang telah meluluh-lantahkan kerajaan mereka.

Tak lama kemudian raksasa Garuda datang hendak membunuh sang Putri. Syah Peri segera menyelamatkan Sang Putri dan bertarung melawan raksasa Garuda. Raksasa Garuda itupun dapat dikalahkannya. Syah Peri selanjutnya menikahi Putri Ratna Sari dengan disaksikan oleh dayang-dayang Sang Putri.

Di lain tempat, Indera Bangsawan menemukan suatu padang yang tidak cukup luas. Di dalam padang itu terdapat sebuah gua yang dihuni oleh raksasa perempuan. Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa perempuan itu. Dijadikannya raksasa perempuan itu sebagai neneknya.

Selama mereka bersama, raksasa tersebut banyak memberikan pengalaman baiknya, memberikan ilmu-ilmu, memberikan buluh perindu, dan memberikan sebuah senjata berupa sarung kesaktian untuk melawan Buraksa. Raksasa tersebut bercerita bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri antah berantah yang diperintah oleh Raja Kabir, sebuah kerajaan yang akan dihancurkan oleh Buraksa. Raksasa meminta Indera Bangsawan untuk membantu kerajaan tersebut.

Raja Kabir akan menyerahkan putrinya, Putri Kemala Sari kepada Buraksa sebagai upeti agar kerajaan itu tidak di hancurkan oleh Buraksa. Setelah Indera Bangsawan berhasil masuk di wilayah kerajaan dengan menyamar sebagai budak berambut keriting.


“Barangsiapa yang bisa membunuh Buraksa dan membawa mata dan hidungnya yang berjumlah tujuh, maka dia akan dinikahkan denga Puteri Kemala Sari” kata Raja Kabir.

Indera Bangsawan segera bergegas untuk mengejar dan mencari Buraksa tersebut. Dengan kepandainnya, Indera Bangsawan berhasil menemukan Buraksa lebih dulu dari yang lain, dan akhirnya ia dapat mengalahkan Buraksa. Indera Bangsawan juga memotong mata dan hidung Buraksa yang berjumlah tujuh itu untuk dipersembahkan kepada Raja Kabir.

Sampai di istana Indera Bangsawan segera menghadap Raja Kabir. Raja Kabir bahagia karena ada orang yang dapat menyelamatkan putrinya. Pada saat itu juga Putri Kemla Sari segera dinikahkan dengan Indera Bangsawan.

Indera Bangsawan sudah mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya, maka ia mengajak istrinya untuk kembali ke kerajaan Kobat Syahrial untuk menghadap ayahnya. Ternyata Indera Bangsawan mendadak jatuh sakit.

Di tempat berbeda Syah Peri beberapa hari tidak dapat tidur dengan nyenyak dan selalu memimpikan adiknya, Indera Bangsawan. Dalam mimpinya, Indera Bangsawan sedang sakit keras dan membutuhkan pertolongannya. Maka berangkatlah ia mencari Indera Bangsawan.

Setelah berhari-hari mencari, sampailah Syah Peri di kerajaan antah-berantah itu. Ia menemukan Indera Bangsawan sedang tergeletak sakit tak berdaya dengan ditemani istrinya. Syah Peri lalu berusaha untuk menyembuhkan Indera Bangsawan.

Selang beberapa hari, Indera Bangsawan berangsur-angsur sembuh. Syah Peri dan istrinya lantas mengajak Indera Bangsawan dan istrinya untuk kembali ke kerajaan Kobat Syahrial. Baginda raja Indera Bungsu sangat bahagia melihat kepulangan kedua putranya yang didampingi juga oleh istrinya. Indera Bangsawan langsung menyerahkan buluh perindu kepada sang ayah. Sang ayah bertambah bahagia dan langsung mengangkat Indera Bangsawan menjadi raja untuk menggantikannya menjadi raja Kobat Syahrial.

Untuk membalas kebaikan hati kakaknya, Indera Bangsawan memberi Syah Peri sebuah batu hikmat. Batu hikmat tersebut dapat dimanfaatkan Syah Peri untuk dijadikan sebuah kerajaan lengkap dengan abdi kerajaan, rakyat, dan perlengkapan kerajaan. Akhirnya, kedua kerajaan itu berkembang bersama saling bahu-membahu untuk menciptakan kerukunan, kemakmuran, dan perdamaian.

Unsur Intrinsik Hikayat Indera Bangsawan

Identifikasi insur intrinsik hikayat indera bangsawan yang akan dibahas terdiri dari tema hikayat indera bangsawan, alur cerita hikayat indera bangsawan, tokoh-tokoh dalam hikayat indera bangsawan, penokohan tokoh hikayat indera bangsawan, latar cerita hikayat indera bangsawan (berupa latar tempat, waktu dan suasana hikayat indera bangsawan), sudut pandang pengarang hikayat indera bangsawan, gaya bahasa hikayat indera bangsawan dan amanat hikayat indera bangsawan. Berikut uraian analisis unsur intrinsik hikayat indera bangsawan.

1. Tema Hikayat Indera Bangsawan

Tema hikayat indera bangsawan adalah usaha kerja keras dan perjuangan dua putra raja dalam membuktikan kepantasannya meneruskan takhta raja.

2. Tokoh Hikayat Indera Bangsawan

Berdasarkan jenis peran yang dimilikinya, Tokoh dalam hikayat indera bangsawan dibedakan menjadi tokoh antagonis, protagonis dan tokoh tritagonis. Berikut bahasan tokoh dalam hikayat indera bangsawan.

a. Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis dalam hikayat indera bangsawan antara lain:

Raja Indera Bungsu, Putri Sitti Kendi, Syah Peri, Indera Bangsawan, Mualin Sufian, Raksasa Perempuan, Putri Ratna Sari, Putri Kemala Sari.

b.Tokoh Antagonis

Tokoh Antagonis dalam hikayat indera bangsawan adalah Raksasa Garuda.

c. Tokoh Tritagonis

Tokoh tritagonis dalam hikayat indera bangsawan adalah Raja Kabir.

3. Penokohan Tokoh Hikayat Indera Bangsawan

a. Raja Indera Bungsu

Watak Raja Indera Bungsu dalam hikayat indera bangsawan yaitu:

- Sabar dalam menghadapi ujian dan selalu berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan putra.

- Dermawan, suka tolong menolong, dan perhatian terhadap rakyatnya karena sering membagikan sedekah kepada fakir miskin.

- Penyayang dan perhatian terhadap kedua putranya

- Mendidik kedua putranya dengan baik sehingga tumbuh dengan akhlak dan perilaku yang baik.

b. Putri Sitti Kendi

Watak putri sitti kendi dalam hikayat indera bansawan adalah:

- Sabar dan tawakal dalam menghadapi ujian.

- Selalu berdoa memohon kepada Allah untuk diberikan putra.

- Sayang dan perhatian terhadap kedua putranya.

- Mendidik kedua putranya dengan baik sehingga tumbuh dengan akhlak dan perilaku yang baik.

c. Syah Peri

Watak syah peri dalam hikayat indera bangsawan yaitu:

- Patuh kepada kedua orang tuanya.

- Amanah dalam melaksanakan perintah Baginda Raja Indera Bungsu untuk mencari buluh perindu.

- Perhatian dan pantang menyerah.

- Selalu peduli dengan keadaan saudara kembarnya.

- Pemberani dan berhasil mengalahkan raksasa Garuda untuk menyelamatkan Putri Ratna Sari dan dayang-dayang.

- Baik hati dalam menolong menyelamatkan Putri Ratna Sari dari serangan raksasa Garuda dan berusaha menyembuhkan Indera Bangsawan.

d. Indera Bangsawan

Watak tokoh indera bangsawan dalam kutipan hikayat indera bangsawan adalah sebagai berikut:

- Patuh kepada kedua orang tua.

- Amanah dalam melaksanakan perintah Baginda Raja untuk mencari buluh perindu.

- Pantang menyerah sehingga dia berhasil mendapatkan buluh perindu dan berusaha melawan raksasa Buraksa.

- Pemberani dan suka menolong sehingga dia berhasil mengalahkan raksasa Buraksa untuk menyelamatkan Putri Kemala Sari, dan rakyat Raja Kabir.

- Menghargai usaha orang lain dengan memberikan Batu Khitmat kepada Syah Peri untuk membalas kebaikan Syah Peri yang telah menyelamatkan nyawanya

e. Mualin Sufian

Watak mualim sufian dalam hikayat indera bangsawan adalah sebagai berikut:

- Baik hati karena mau mengajarkan berbagai ilmu yang dia miliki kepada kedua putra Baginda Raja Indera Bungsu.

f. Raksasa Garuda

Watak raksasa garuda dalam hikayat indera bansgawan adalah sebagai berikut:

- Jahat karena menyerang negara Putri Ratna Sari.

g. Putri Ratna Sari

Watak Putri Ratna Sari dalam hikayat indera bangsawan adalah sebagai berikut:

- Baik hati karena mau menolong dayang-dayangnya dari serangan raksasa Garuda dengan bersembunyi di dalam gendang.

h. Putri Kemala Sari

Watak putri kemala sari dalam hikayat indera bangsawan yaitu:

- Patuh kepada kedua orang tua karena mau dijadikan upeti oleh ayahnya yang bernama Raja Kabir.

i. Raksasa Perempuan

Watak raksasa perempuan dalam hikayat indera bangsawan yaitu:

- Suka menolong karena banyak membagikan pengalaman hidupnya, memberikan ilmu-ilmu, memberikan buluh perindu, dan memberikan sebuah senjata berupa sarung kesaktian untuk melawan Buraksa kepada Indera Bangsawan.

j. Raksasa Buraksa

Watak Raksasa Buraksa dalam hikayat indera bangsawan adalah jahat karena meluluh lantakkan negara yang dimpin Raja Kabir.

k. Raja Kabir

Watak Raja Kabir adalah Mudah menyerah hal ini terlihat saat kerajaannya takluk kepada raksasa dan raja kabir akan menyerahkan putrinya sebagai upeti kepada raksasa Buraksa.

4. Lattar (setting) Hikayat Indera Bangsawan

Latar cerita hikayat indera bansgawan terdiri dari latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Berikut uaraiannya:

a. Lattar Tempat

Negeri Kobat Syarial: kerajaan yang dipimpin Baginda Raja Indera Bugsu.

Di hutan: Syah Peri dan Indera Bungsu pergi ke hutan utnuk mencari buluh perindu.

Disebuah taman: Syah Peri bertemu dan menyelamatkan Putri Ratna Sari dan dayang- dayangnya dari serangan raksasa Garuda.

Di gua: Indera Bangsawan bertemu dengan raksasa perempuan di gua kemudian dijadikannya sebagai neneknya

Negeri antah berantah: negeri yang dipimpin Raja Kabir yang pada saat itu tengah diserang raksasa Buraksa.

b. Lattar waktu

Peristiwa dalam kutipan hikayat terjadi pada keseluruhan waktu (pagi, siang, sore, dan malam).

c. Lattar suasana

Suasana Bahagia:

Syah Peri dan Putri Ratna Sari beserta dayng- dayangnya selamat dari serangan raksasa Garuda yang telah dikalahkan Syah Peri; Idera Bangsawan dapat mengalahkan raksasa Buraksa dan hidup bahagia bersama Putri Kemala Sari; Indera Bangsawan berhasil mendapatkan buluh perindu yang diinginkan ayahnya, dan kembali ke negeri Kobat Sayhrial dengan selamat; Indera Bangsawan dinobatkan menjadi raja Kobat Syahrial menggantikan ayahnya; dan Syah Peri dengan kerajaanya.

Suasana Sedih:

Di tengah perjalanan dalam mencari buluh perindu Syah Peri dan Indera Bangsawan terpisah karena angin topan, hujan lebat dan awan yang gelap gulita. Pada saat itu Putri Ratna Sari diserang raksasa Garuda, dan negara Raja Kabir diserang raksasa Buraksa; Indera Bangsawan tiba- tiba jatuh sakit.

5. Sudut Pandang Hikayat Indera Bangsawan

Sudut pandang pengarang hikayat indera bangsawan adalah Orang ketiga serba tahu. Hal ini terlihat dari banyaknya penggunanaan kata ganti orang ketiga seperti "dia" dan "itu"

6. Alur Hikayat Indera Bangsawan

Alur pada hikayat tersebut adalah alur maju. Alasannya karena hikayat menceritakan awal raja Indera Bungsu yang tidak memiliki anak, Indra Bangsawan diasuh oleh raksasa dan dianggap sebagai neneknya sampai akhirnya Indra Bangsawan menyamar menjadi budak berambut keriting sebagai Si Hutan masuk di kerajaan antah berantah. Dengan kepandaian yang dimiliki Indra Bangsawan, Buraksa dapat dikalahkan. Pada akhirnya indra Bangsawan dihadiahi oleh Raja Kabir utuk menjadi suami Putri Kemala Sari.

7. Amanat Hikayat Indera Bangsawan

Beberapa pesan moral yang bisa diambil dari cerita hikayat indera bangsawan yaitu:

a. Hendaklah kita selalu mengingat Allah SWT.

b. Hendaklah kita saling tolong-menolong.

c. Hendaklah kita tidak mudah menyerah.

d. Hendaklah kita selalu bersikap sportif dan jujur.

8. Gaya bahasa Hikayat Indera Bangsawan

Gaya bahasa yang digunakan dalam hikayat indra bangsawan adalah Majas metafora. Bukti majas metafoa hikayat indera bangsawan yaitu pada kutipan "Tuan puteri terharu akan kesetiaannya dan menamainya si Kembar".

Unsur Ekstrinsik Hikayat Indera Bangsawan

Unsur ekstrinisk hikayat indera bangsawan merupakan nilai-nilai hikayat indera bangsawan yang bersumber dari luar cerita hikayat indera bangsawan dan memiliki pengaruh terhadap gambaran maupun alur cerita hikayat indera bangsawan. Beberapa nilai-nilai hikayat indera bangsawan adalah nilai religius, nilai sosial, nilai moral, nilai budaya dan nilai pendidikan.

1. Nilai Religius Hikayat Indera Bangsawan

Beberapa nilai religius dalam hikayat indera bangsawan terlihat dari kegiatan melakukan pembacaan doa qunut, membagikan sedekah kepada fakir miskin, dan berpasrah kepada Allah.

2. Nilai Sosial Hikayat Indera Bangsawan

Nilai sosial dalam hikayat indera bangsawan yang dapat diamati yaitu ajaran sikap saling tolong-menolong antar sesama manusia.

3. Nilai Moral Hikayat Indera Bangsawan

Beberapa nilai moral yang berusaha ditampilkan dalam hikayat indera bangsawan yaitu sikap tidak mudah menyerah, selalu berusaha, bersikap sportif, jujur dan menghargai usaha orang lain.

4. Nilai Budaya Hikayat Indera Bangsawan

Unsur nilai budaya yang bisa dilihat dalam hikayat indera bangsawan adalah budaya perjodohan dan adanya budaya atau masyarakat yang mempercayai kesaktian suatu benda. Selain itu, juga terdapat pengaruh budaya kerajaan dimana dalam menentukan penerus takhta kerajaan harus merupakan pewaris yang memiliki hubungan darah dan harus mempunyai kemampuan yang luar biasa

5. Nilai Pendidikan Hikayat Indera Bangsawan

Nilai Pendidikan dalam hikayat indera bansgawan yang dapat diamati berupa cara mendidik anak secara baik yang dilakukan oleh raja indera bungsu dengan mengajarkan kedua anaknya untuk menimba ilmu secara mendalam baik dalam ilmu agama maupun beladiri.

36 comments

  1. gan kyakx slh tma x
    1. sepertinya sih gtu...
      tapi setiap orang pasti punya pendapat yang berbeda...
  2. makasih ini sangat membantu saya😺
  3. sama sama.... terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di komentar...
    1. kak mau nanya kalo yang analisa struktur hikayat indera bangsawan yang abstraksi ada gk jawabannya gituh saya perlu bangett nih
  4. terimakasih, meringankan sekali tugas bahasa indonesia saya :D
    1. sama-sama. senang bisa membantu...
  5. Hikayat dan penulisan unsur"nya sangat membantu saya sebagai acuan dalam tugas sekolah. Terima kasih banyak.
  6. @priscilla Pentanina sama-sama
  7. Makasih ilmunya. ��
    1. sama sama bro
  8. Thank you bro salam bahasa indonesia
    1. Iyaaa
  9. sama-sama terimakasih sudah mampir...
  10. Nice...
    1. ok
  11. Nice...
    1. Thanks
  12. 😊👌
    1. Makasih atas feedbacknya
  13. Unsur ektrinsiknya beserta kan alasan maksud nya kaya gimana ya?
    1. wah sory saya kurang paham pertanyaannya
  14. Lwnjut bang bikin article nya
    1. sip makasih
  15. Boleh ditambahin latar belakang cerita
    1. makasih atas sarannya
  16. Makasih y
    1. sama-sama gan
  17. Makasih ya sudah membantu
    1. yoi gan
  18. Kurang nilai pendidikannya..
    1. ok gan,nanti ditambahin kalau sempat
  19. Tema nya selain itu apa ya
    1. kegigihan/perjuangan dua putra raja dalam membuktikan kepantasan diri mereka
Luangkan sedikit waktu Anda untuk berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat demi kemajuan blog ini. Berkomentarlah secara sopan dan tidak melakukan spam.